Siauw
Forum Replies Created
-
Menariknya, sekarang di Tiktok Kamu nggak bisa menyelipkan link shopee. Kecuali menggunakan linktree dan lain sebagainya.
Nah, kalau kita lihat, Tiktok ingin mengambil pasarnya shopee dengan Tiktok shop.
Jadi orang bisa menikmati belanja secara live, dibandingkan melihat produk/video saja.
Mungkin ke depannya live shopping kayak gini bakal tren dan shopee akan hilang jika tidak melakukan adaptasi.
-
Wah, jujur saya blm pernah lihat di Youtube. hehehe
Biasanya Youtube itu dipakai untuk jangka panjang dan brand awareness.
Kalau kita sendiri membuat channel socialmediamarketer.id di Youtube untuk menambah awareness dan strategi jangka panjang.
-
Ini memang strategi beberapa orang, kok. Tidak hanya di Facebook, banyak orang di media sosial juga menerapkan cara ini.
Sebenarnya ini plus minus, di satu sisi, saat kita menyembunyikan harga, pasti kita lebih mendapatkan banyak prospek.
Sementara jika kita menulis harga, biasanya lebih sedikit prospek yang kita dapatkan. Namun, lebih tersaring.
Jadi, pakai harga atau tidaknya dikembalikan lagi ke kita. Tes aja dulu lebih bagus yang mana.
-
Hai @hilargo terima kasih sudah bertanya.
Ini mindset banyak orang yang sebenarnya kurang tepat.
Iklan itu bukan seperti “pesugihan”, yang mana saat kita menggunakan iklan, itu pasti efektif dan menghasilkan konversi.
Iklan itu sama halnya dengan kita sebar brosur di dunia maya. Iklan hanya menambah jangkauan konten promosi kita.
Terkait efektif atau tidak memang kita harus testing.
Namun, pastikan agar produk/jasa yang Kamu jual memang punya keunikan khusus.
-
Hai @hilargo terima kasih sudah bertanya.
Biasanya kalau di WA marketing kita memang menggunakan italic, bold atau tulisan coret.
Hal ini memudahkan orang lain untuk membaca dan screening tulisan di WA kita.
Kalau untuk font yang berbeda, saya sendiri belum pernah coba.
-
Hai @hilargo terima kasih sudah bertanya. Untuk formula copywriting itu banyak banget.
Ada 30 lebih.
Nah, terkait mana yang paling efektif memang harus dicoba. Biasanya sih untuk FB lebih efektif pakai storytelling.
Nanti saya buatin tulisan khusus untuk storytelling, ya.
-
Halo Kak, untuk produk kuliner, bisa menggunakan sensory word.
Sensory word adalah kata-kata yang bisa memicu 5 pancaindra kita.
Jadi, alih-alih kita bilang “rasanya enak banget”, coba lebih detail.
Contoh: Roti X ini rasanya manis, rotinya juga lembut dan nggak ada pahit-pahitnya.
Apakah mulai kebayang?
-
Yup! Bisa tambahkan kata aksi jg, seperti: rasakan dan nikmati
