Black Campaign: Bahaya dan Dampaknya untuk Media Sosial serta Politik
Black campaign merupakan metode pencemaran online negatif. Pesan tak bermoral yang sering ditemui di media sosial. Cari tahu info lengkapnya disini!
Black campaign (BC) atau kampanye hitam adalah sebuah tindakan suatu komunitas yang melakukan sindiran atau rumor melalui media sosial ataupun media konvensional. Hal ini sering terjadi ketika masyarakat akan menghadapi pemilu (pemilihan umum).
Tujuan komunitas menyuarakan black campaign tidak lain untuk menjatuhkan lawan dan menggiring opini masyarakat untuk berpikiran negatif pada suatu kubu. Tak hanya dalam kasus pemilu saja, namun bidang usaha pun bisa dirusak melalui tindakan kampanye hitam ini.
Black Campaign Media Sosial dan Bahayanya
Media sosial merupakan platform yang paling sering dikunjungi oleh setiap orang. Dengan adanya media sosial semua informasi dan berita akan Anda dapatkan secara real time.
Penggunaannya yang tak dapat dibatasi, membuat black campaign menjadi metode yang tepat untuk menyebarkan pesan negatif.
Melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang gemar bersosial media, maka Anda juga akan menemukan bermacam-macam karakter di dalamnya. Hal tersebut diperburuk dengan karakter warganet yang mudah percaya akan suatu berita.
Tentu saja BC tersebut sangat bahaya jika netizen tidak mengetahui kebenaran sumber data aslinya. Jika dibiarkan terlalu lama, orang-orang akan resah dan mulai menggiring opini yang salah sehingga menimbulkan keributan dan pertengkaran di media sosial.
Warganet yang bijak dalam bersosial media pasti tak akan langsung percaya sebelum melihat buktinya, sedangkan warganet yang mudah percaya akan tersulut emosi dengan berkata-kata kasar.
Penggunaan kata-kata kasar atau tidak benar akhirnya akan menimbulkan sebuah fitnah. Seperti yang diketahui, bahwa jejak digital bisa dijadikan bukti, jika orang yang bersangkutan merasa difitnah dengan kata-kata warganet yang tidak benar.
Sehingga di kemudian hari, perseteruan tersebut bisa menjadi permasalahan lebih besar lagi.
Dampak Negatif Black Campaign Bagi Pengguna Media Sosial
Berita yang tidak benar atau bohong bisa disebut juga sebagai hoax. Namun, black campaign memiliki dampak yang lebih buruk dari sekedar hoax.
Karena kampanye ini lebih sering dilakukan oleh suatu komunitas. Mereka serempak menyuarakan berita bohong agar Anda percaya dengan beritanya.
Berikut ini dampak negatif dari black campaign yang perlu diketahui:
Berpotensi Menimbulkan Perpecahan
Perpecahan dipicu oleh keadaan dimana setiap kubu memiliki opininya masing-masing. Kubu satu tidak memiliki opini yang sama dengan kubu dua, begitupun sebaliknya.
Kedua kubu memiliki perspektif yang berbeda atas berita yang beredar. Tentu saja hal ini menimbulkan perdebatan dan akhirnya menimbulkan perpecahan satu sama lain.
Timbulnya Opini Negatif
Emosi setiap orang yang tak bisa dikontrol akan menyebabkan keributan di media sosial, Warganet yang mudah terbuai akan terbawa opini negatif dengan black campaign yang diberitakan.
Opini negatif terkadang tidak bisa dihindari meskipun sudah ada bukti jelas. Biasanya orang yang keras kepala akan berpegang teguh dengan opininya. Dan akhirnya akan selalu menciptakan opini negatif pada apa yang diberitakan.
Adanya Taruhan
Black campaign bisa memicu emosi seseorang yang akhirnya melakukan taruhan secara materi. Hal ini sering terjadi untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah atas tudingan pada berita terkait.
Pihak yang benar akan menerima sejumlah uang dari pihak yang salah menebak. Tentu saja cara ini dapat merugikan orang yang salah. Perbuatan apapun tidak dibenarkan kalau memakai cara taruhan.
Dampak Negatif Kampanye Hitam Bagi Politik
Tuduhan palsu yang disebarkan komunitas melalui black campaign sangat mempengaruhi pihak yang dituduh. Pada umumnya semua orang memang memiliki sisi buruk, namun jika yang diberitakan tidak benar maka itu adalah sebuah fitnah.
Pada kontes politik, ketika berlangsung pemilihan umum, komunitas penyebar black campaign seringkali muncul. Selain menyebarkan berita yang tidak benar, mereka juga bisa ikut memprovokasikan kampanyenya dengan cara berkomentar atau menyebarkan berita tersebut.
Inilah dampak negatif dari black campaign bagi politik :
Mengganggu Stabilitas Politik
Seperti yang diketahui, ketika dilangsungkan pemilihan umum, setiap kandidat melakukan kampanye. Seperti datang ke daerah-daerah, memberikan sambutan dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Dengan adanya black campaign yang tersebar di seluruh platform, maka akan mempengaruhi stabilitas kegiatan kampanye. Kegiatan ini memungkinkan terjadi adanya kerusuhan dan mendapat ancaman bagi pihak yang dituduh.
Membahayakan Tim Sukses
Jika Anda menjadi tim sukses dari suatu kandidat, pastinya Anda akan mengikuti kegiatan kampanye tersebut. Selain mempengaruhi kandidat itu sendiri, Anda juga terancam dengan terkena imbas dari kampanye hitam yang dilakukan suatu oknum.
Ancaman itu bisa berupa ejekan dari tim sukses lawan, dipandang rendah, bahkan sampai ada yang memakai kekerasan. Sangat membahayakan nyawa, bukan? Berniat untuk mendukung namun malah kena imbasnya dari tim sukses lawan.
Reputasi Buruk
Tersebarnya black campaign dengan berbagai tuduhan yang tidak benar, membuat kandidat memiliki reputasi yang buruk. Kandidat yang dituduh akan dipandang jelek oleh orang-orang yang kontra.
Tidak hanya tim yang kontra saja, orang awam yang tidak mengerti politik pun bisa berpikiran buruk tentang kandidat. Mereka lebih percaya berita hoax daripada bukti kebenarannya.
Sehingga hal ini berpengaruh pada saat pemilihan umum, kandidat yang menerima tuduhan terancam tidak terpilih.
Perbedaan Kampanye Hitam dan Negative Campaign
Selain black campaign atau kampanye hitam, terdapat juga negative campaign atau kampanye negatif. Kedua jenis kampanye ini memang terlihat sama, namun sebenarnya memiliki definisi yang berbeda.
Pasalnya, dalam hukum pemilu, kampanye negatif diizinkan sedangkan kampanye hitam sangat dilarang. Kampanye hitam yang dilakukan oleh komunitas bisa mendapatkan sanksi karena isi beritanya yang menghina.
Kampanye negatif bisa diterima karena bukan berisi tuduhan atau penghinaan tapi berdasarkan fakta yang ada. Berbeda dengan kampanye hitam yang berisi tuduhan hoax dan isinya yang tidak relevan dengan data yang sebenarnya.
Contoh kampanye negatif dalam politik bisa berupa data yang disebar pihak lawan dari calon kepala daerah karena memiliki hutang sekian milyar. Tuduhan tersebut benar adanya.
Sedangkan pelaku kampanye hitam memberikan informasi yang tidak akurat, seperti “dia telah melakukan tindakan korupsi” atau “dia termasuk orang yang rasis terhadap agama” dan tuduhan-tuduhan lainnya.
Dengan adanya kampanye negatif, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih kandidat yang akan menjadi pemimpinnya. Maka dari itu, kampanye ini tidak dilarang dan sah-sah saja.
Sementara tim lawan juga bisa membalasnya dengan mengeluarkan data yang valid untuk menyerang. Jika sesekali tim lawan membalasnya dengan kampanye hitam, maka tim lawan satunya bisa melaporkan ke Badan Pengawasan Pemilu.
Satu perbedaan lagi dari kedua kampanye tersebut, yaitu pelaku dari setiap kampanye yang berbeda. Pelaku dari kampanye negatif merupakan seseorang yang jelas subjeknya, sedangkan kampanye hitam tidak jelas.
Dalam kasusnya, bisa saja orang tersebut memang ada maksud tujuan lain, sehingga memanfaatkan kesempatan pemilu sebagai tindakan menyebar kebencian.
Contoh Kampanye Hitam yang Pernah Terjadi di Indonesia
Black campaign mulai tersebar disaat menjelang pemilihan umum. Jika Anda sadari seringkali berita-berita negatif muncul di media sosial entah itu Twitter, Facebook, Instagram bahkan penyebaran melalui Whatsapp yang tak tahu darimana awalnya.
Hal semacam itu merupakan kejadian biasa yang menimpa para kandidat. Berikut ini rangkuman berita-berita yang disebut sebagai black campaign yang menimpa politikus di Indonesia.
Serangan Pada Jokowi dan Ahok
Pada tahun 2012 lalu sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden Indonesia, pasangan calon Gubernur Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengalami kampanye hitam. Kampanye ini yang dilakukan oleh 60 orang yang tergabung dalam Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ).
Muda mudi tersebut menggelar demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia dengan menyebarkan selebaran yang berisi kesalahan-kesalahan yang dilakukan tim kandidat terkait jabatannya di wilayahnya masing-masing.
Serangan Jokowi Sebagai Calon Presiden
Pada pemilihan calon presiden (capres) di tahun 2014 lalu, Jokowi lagi-lagi menerima black campaign yang dilakukan melalui media massa yaitu tabloid.
Dalam campaign yang ada pada tabloid obor rakyat tersebut, terdapat halaman yang menampilkan judul “Capres Boneka” didukung dengan gambar karikatur Jokowi yang sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri.
Tidak hanya itu saja di beberapa halaman berikutnya, terdapat beberapa judul yang menyinggung diantaranya “Capres Boneka Suka Ingkar Janji” “Partai Salib Pengusung Jokowi” dan “Jokowi Juru Selamat yang Gagal”.
Saat itu kasus tabloid obor rakyat ini langsung dilaporkan ke pihak polisi dan beberapa saksi juga dipanggil termasuk Dewan Pers.
Isu Kelapa Sawit
Indonesia merupakan salah satu produsen dan pengekspor terbesar dari minyak sawit. Pengaruhnya yang besar, aktivitas black campaign ini seringkali terjadi sejak tahun 1980 sampai sekarang.
Saat itu, ada oknum yang mengatakan bahwa minyak sawit mengandung kolesterol tinggi yang berbahaya. Namun isu ini berhasil dipatahkan oleh lembaga riset Malaysia.
Isu selanjutnya terkait perkebunan kelapa sawit dituding menjadi penyebab tingginya emisi karbon dan merusak lingkungan.
Oleh sebab itu, Indonesia dianggap sebagai “penjahat” iklim karena memiliki perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan meningkatnya emisi karbon pemicu pemanasan global.
Dan masih banyak lagi tuduhan-tuduhan miring lainnya mengenai kelapa sawit dan perkebunannya.
Serangan Rahayu Saraswati
Tuduhan black campaign yang disebarkan oknum-oknum jahat juga menimpa keponakan menteri pertahanan Prabowo Subianto.
Pada tahun 2020 lalu calon wakil walikota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati, tersebar foto saat dirinya hamil dengan menggunakan pakaian yang agak terbuka.
Bukan karena fotonya saja yang tersebar, namun ada provokator yang mengomentari foto tersebut dengan unsur pelecehan seksual dengan kata-kata yang tak pantas.
Akhirnya Saras buka suara mengenai hal tersebut yang menurutnya sebagai salah satu aksi kampanye hitam.
Bagaimana Cara Menghindari Kampanye Hitam?
Menghindari berita black campaign sebenarnya tidak bisa, pasalnya Anda tidak bisa mengontrol orang-orang disekitar untuk tidak mengirimkan pesan mengenai kampanye hitam tersebut.
Namun Anda juga bisa menghindarinya dengan tidak langsung terpengaruh oleh headline atau isi yang mungkin akan memicu emosi Anda. Ada juga beberapa yang harus Anda perhatikan jika tidak sengaja membaca berita tuduhan menjelang pemilu.
Pertama-tama, Anda bisa cermati reputasi media dari artikel yang Anda baca. Apakah artikel tersebut berasal dari media yang memiliki kredibilitas atau dari sumber yang tidak jelas asalnya.
Jika ingin mendapat informasi yang kredibel, Anda bisa mengunjungi media yang sudah memiliki nama besar.
Kedua, Anda bisa mencermati siapa penulis artikel tersebut. Sekarang ada banyak cara untuk mengetahui latar belakang penulis.
Bisa melalui media sosial atau mencarinya di kolom pencarian Google, jika dia terbukti selalu menulis berita yang bohong maka ada kemungkinan artikel yang Anda baca merupakan aksi dari kampanye hitam.
Ketiga, melakukan verifikasi pada pihak terkait. Saat ini kemajuan teknologi tidak membatasi komunikasi pada siapapun. Anda sebagai warga biasa pun bisa melakukan verifikasi pada akun media sosial pihak terkait.
Keempat, cara terakhir ini bisa Anda lakukan dengan tidak menyebarkannya pada siapapun. Banyak orang di media sosial menggembar gemborkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya.
Secara sadar, akhirnya terpacu untuk menyebarkannya entah itu melalui personal Whatsapp atau grup besar.
5 Ciri-Ciri Kampanye Hitam yang Dilakukan Tim Sukses
Untuk memastikan apakah berita yang disebarkan merupakan sebuah kampanye hitam atau bukan. Sebaiknya kenali ciri-ciri black campaign agar tidak terjerumus dalam berita yang dibuat oleh tim sukses :
Judulnya Terlalu Berlebihan
Judul berita yang terlihat melebih lebihkan sangat perlu dicurigai. Bukan soal “clickbait” namun arti dilebih-lebihkan disini yaitu menggunakan kata-kata yang tidak pantas untuk seseorang yang dihormati.
Contoh penggunaan kata “RIP” yang artinya beristirahat dengan damai. Namun arti “RIP” disini bukan benar-benar mengucapkan selamat tinggal, tapi merupakan kata sarkasme untuk sindiran suatu pihak yang dituju oleh oknum.
Menjurus Pada SARA
Jika Anda menemukan berita yang judulnya tidak pantas untuk dijadikan sebuah artikel, bisa jadi itulah ulah dari tim sukses. Tim sukses akan sekuat tenaga memberikan berita yang sangat jelek agar menurunkan reputasi pihak oposisi.
Berita tersebut juga biasanya didukung dengan gambar hasil editan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh pihak terkait. Hal semacam itu merupakan akal-akalan saja yang dibuat oleh tim sukses.
Terbukti Sangat Tidak Memungkinkan
Berita kampanye hitam dianggap lucu ketika isinya benar-benar bisa dibuktikan kesalahannya. Kampanye hitam yang memberikan judul seperti “Meninggalnya Presiden Indonesia” atau semacamnya dianggap tidak valid karena jelas-jelas presiden tersebut sedang melakukan blusukan ke tempat-tempat lain.
Berita yang Terlalu Berpihak
Isi berita yang terlalu berpihak akan menimbulkan kecurigaan bagi pembaca. Dalam artikelnya menyebutkan secara terperinci apa saja kelemahan dari pihak terkait, sesudahnya menyebutkan apa saja keunggulan dari pihak yang tim sukses dukung.
Hal ini sudah terlihat jelas, bahwa isi berita yang dipublikasikan tidaklah benar melainkan hanya sebuah kampanye hitam yang jelas-jelas dibuat oleh tim lawan.
Langsung di Sangkal
Tindakan menyangkal ini merupakan bentuk klarifikasi yang ingin didengar oleh tim yang merasa disudutkan. Pihak yang disudutkan dalam kampanye hitam memilih buka suara melalui media dan mengatakan bahwa berita tersebut adalah hoax.
Jika itu berita yang benar, terkadang orang-orang akan membutuhkan waktu untuk mencerna terlebih dahulu. Namun jika tidak benar, pihak terkait biasanya akan langsung melakukan klarifikasi dan menebas artikel kampanye hitam yang menurutnya sangat lucu.
Hukuman Bagi Para Pelaku Kampanye Hitam
Terdapat undang-undang tentang pemilu jika adanya kampanye hitam bagi siapa saja yang melakukannya. Dilansir dari guruppkn.com bulan Mei tahun 2019, hukumannya yaitu :
- Pasal 240 ayat 1 huruf ‘d’ UU Pemilu memaparkan pelaksana maupun organisasi khusus yang telah melanggar kebijakan kampanye akan dijerat dengan hukum pidana paling lama selama 24 tahun dengan denda paling besar 24 juta rupiah.
- UU No.10 tahun 2007 pasal 214, disebutkan bahwa siapapun mereka yang secara sadar melanggar larangan kebijakan pelaksana kampanye akan dihukum pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun. Denda minimal sebesar 6 juta dan maksimal 24 juta.
Dengan pembahasan panjang di atas, dapat diketahui bahwa black campaign merupakan tindakan yang bisa merugikan kedua belah pihak. Baik pelaku kampanye hitam maupun pihak yang disudutkan.
Sebagai warga yang baik, sebaiknya Anda lebih bijak lagi dalam mempercayai berita apalagi saat mendekati hari pemilu. Be clever!
Responses