Ecommerce Adalah: Strategi Bisnis yang Perlu Anda Ketahui!
Ecommerce adalah istilah yang mungkin sering Anda dengar beberapa tahun terakhir. Pesatnya perkembangan teknologi, memunculkan berbagai peluang bisnis baru.
Salah satunya adalah ecommerce. Kini, berbelanja secara online adalah hal yang sangat lumrah. Alasan setiap orang berbelanja secara online juga beragam.
Beberapa barang lebih mudah didapat secara online, atau bahkan hanya tersedia secara online. Selain itu, berbelanja secara online juga menghemat waktu dan tenaga. Kegiatan ini tentu akan cocok dengan orang yang memiliki waktu terbatas untuk berbelanja online.
Tidak hanya itu saja, toko yang berjualan secara online juga sering kali mengadakan diskon atau potongan harga dengan jumlah yang menarik.
Meningkatnya kegiatan transaksi secara online terutama berbelanja, membuat beberapa toko meningkatkan strategi pemasarannya dengan memiliki dua jenis toko, yaitu toko offline dan toko online.
Strategi pemasaran melalui media sosial juga dilakukan untuk mengetahui tren minat dan keinginan para konsumen. Dengan begitu, perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat sasaran.
Perdagangan elektronik atau ecommerce adalah model bisnis yang memungkinkan perusahaan dan individu menjual dan membeli barang melalui internet.
Ecommerce adalah metode yang bisa dilakukan melalui berbagai perangkat seperti komputer, tablet, maupun ponsel. Anda dapat menemukan hampir segala jenis produk barang hingga jasa di ecommerce.
Dari barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, beras, buku, tiket, pulsa, hingga jasa keuangan seperti investasi saham dan perbankan online.
Ecommerce adalah platform dimana Anda bisa menemukan dan memasarkan beragam produk barang atau jasa. Lalu, apa sebenarnya ecommerce itu? Apa saja keuntungan dan kekurangan menggunakan ecommerce?
Berikut kami akan membahas secara mendalam tentang ecommerce.
Apa Itu Ecommerce?
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, hal pertama yang perlu diketahui yaitu apa itu ecommerce.
Electronic commerce atau ecommerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Media elektronik yang dimaksud yaitu seperti ponsel, komputer, televisi, dan internet.
Saat ini, ecommerce lebih banyak ditemukan terjadi melalui internet. Terkadang, beberapa orang keliru persepsi mengira ecommerce adalah marketplace, padahal keduanya adalah hal yang berbeda.
Ecommerce adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan semua transaksi yang memakai media elektronik. Sedangkan marketplace adalah salah satu media ecommerce yang berfungsi sebagai perantara antara penjual dan pembeli.
Contoh marketplace yang sering kita ketahui adalah Shopee dan Tokopedia. Pada platform ini, penjual hanya perlu melayani pembeli. Aktivitas lain seperti pengelolaan website sudah ditangani oleh pihak marketplace.
Selain itu, ecommerce tidak melulu tentang jual beli saja. Beberapa transaksi yang termasuk dalam ecommerce yaitu contohnya penggunaan ATM sebagai media transaksi, penggunaan internet untuk mengetahui ketersediaan barang, dan lain sebagainya.
Jadi, ecommerce adalah singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik. Ecommerce adalah suatu metode transaksi yang memanfaatkan penggunaan media elektronik dan internet.
Sejarah dan Perkembangan Ecommerce
Setelah mengetahui apa itu ecommerce, pembahasan selanjutnya adalah mengenai dari mana ecommerce pertama kali digunakan dan bagaimana perkembangannya hingga ke Indonesia.
Pada pembahasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa ecommerce adalah salah satu metode perdagangan. Metode ini pertama kali digunakan pada tahun 1994 dalam bentuk banner elektronik untuk mempromosikan sebuah website.
Istilah perdagangan elektronik telah berubah seiring dengan berjalannya waktu. Awalnya, ecommerce adalah pemanfaatan transaksi komersial untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian, istilah ini berkembang menjadi pembelian barang dan jasa melalui jaringan internet melalui server yang aman dan protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada masa awal website dikenal masyarakat pada tahun 1994, ecommerce diperkirakan menjadi sektor ekonomi baru. Namun, baru pada tahun 1998 protokol aman seperti HTTPS mulai banyak digunakan.
Kemudian pada rentang tahun 1998 hingga 2000, banyak bisnis di AS dan Eropa yang mulai mengembangkan situs web perdagangan ini.
Perkembangan ecommerce di Indonesia sendiri tergolong cepat. Pada tahun 2018, pertumbuhan ecommerce di Indonesia mencapai angka 78%.
Dari angka pertumbuhan tersebut, kategori dengan persentase terbanyak yaitu sebesar 17,7% diraih oleh transaksi pembelian tiket pesawat dan pemesanan hotel.
Berdasarkan data statistik tersebut, memiliki situs ecommerce tentu akan memberi peluang keuntungan yang tinggi. Baik bagi Anda yang telah memiliki bisnis atau yang baru ingin memulai bisnis.
Jenis Ecommerce
Setelah mengetahui bahwa ecommerce adalah metode perdagangan yang telah lama ada, hingga saat ini terdapat enam jenis ecommerce yang berkembang.
Pada pembahasan tentang jenis ecommerce ini, Anda akan mengetahui bahwa perdagangan online tidak selalu antara penjual dan pembeli saja.
Berikut pembahasannya.
Business to Business (B2B)
Jenis ecommerce yang pertama adalah Business to Business atau sering disingkat B2B. Pada jenis yang satu ini, ecommerce adalah pihak bisnis yang konsumennya juga seorang pihak bisnis.
Artinya, sebuah perusahaan menjual produk barang atau jasa ke perusahaan lainnya. Ecommerce menjual barang yang diperlukan oleh perusahaan, sehingga konsumennya adalah perusahaan tersebut.
Pada jenis ecommerce ini, pembeli biasanya memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya adalah perusahaan makanan yang membutuhkan tepung, membeli bahan baku tersebut ke perusahaan yang menjual tepung.
Business to Consumer (B2C)
Selanjutnya, ecommerce adalah pihak bisnis dan konsumennya merupakan orang yang menggunakan barang atau jasa secara pribadi. Jenis ini disebut Business to Consumer atau B2C.
Biasanya, konsumen akan membeli barang atau jasa dalam jumlah kecil karena hanya untuk penggunaan pribadi. Contohnya adalah ketika seseorang membeli alat tulis melalui perusahaan alat tulis dan tidak untuk dijual kembali.
Consumer to Consumer (C2C)
Jenis perdagangan elektronik yang ketiga yaitu Consumer to Consumer atau sering disingkat dengan C2C. Pada jenis ini, ecommerce adalah seorang individu atau konsumen, begitu pula dengan pembelinya.
Dengan kata lain, C2C merupakan transaksi antara dua individu. Penjual UMKM akan memanfaatkan marketplace sebagai sarana untuk menjual barang atau jasa kepada konsumen secara langsung.
Misalkan seseorang membeli makanan ringan di sebuah toko, namun toko tersebut tidak memproduksi sendiri barang tersebut.
Consumer to Business (C2B)
Berkebalikan dengan B2c, Consumer to Business atau C2B merupakan jenis ecommerce dimana seseorang menjual produk barang atau jasa ke sebuah perusahaan.
Contohnya adalah seorang graphic designer yang menawarkan jasanya ke perusahaan untuk membuat logo atau desain konten.
Selain itu, influencer juga merupakan salah satu contoh ecommerce tipe C2B. Influencer menawarkan jasa promosi produk ke sebuah perusahaan.
Business to Administration (B2A)
Selanjutnya, ada jenis ecommerce Business to Administration. Administration di sini berarti sektor publik milik negara. Di sini, ecommerce adalah perusahan yang memberikan layanan atau penjualan barang ke pemerintah.
Contohnya adalah perusahaan penyedia jasa pembuatan website menawarkan jasa untuk membuat website pemerintah.
Consumer to Administration (C2A)
Jenis ecommerce yang terakhir yaitu Consumer to Administration atau C2A. Ecommerce adalah pihak konsumen yang menawarkan produk barang atau jasa ke lembaga pemerintahan.
Ecommerce jenis ini tergolong jarang digunakan dan ditemukan di Indonesia. Pada metode ini, jenis transaksi yang paling sering terjadi biasanya berupa jasa.
Kelebihan Ecommerce
Bagi Anda pelaku bisnis yang ingin mulai mencoba metode ecommerce ini, mungkin bertanya-tanya apa saja keunggulan ecommerce.
Berikut adalah kelebihan ecommerce yang perlu Anda ketahui.
Jangkauan Luas
Jika ada memiliki toko konvensional, maka kemungkinan jangkauannya hanyalah orang dari daerah yang sama. Perlu usaha lebih untuk menjangkau konsumen dari luar daerah.
Hal tersebut dapat Anda atasi apabila memiliki website ecommerce. Jangkauan konsumen Anda akan lebih luas karena semua orang dapat mengakses dan melihat produk barang atau jasa Anda.
Konsumen dari berbagai daerah pun juga bisa melakukan transaksi di toko Anda tanpa harus datang ke toko konvensional.
Tidak Terbatas Waktu
Kelebihan lainnya jika menggunakan ecommerce adalah tidak terbatas waktu. Toko konvensional memang bisa beroperasi selama 24 jam, namun tentu butuh tenaga dan biaya lebih.
Karena memanfaatkan koneksi internet, toko Anda dapat diakses kapanpun oleh konsumen. Anda tidak perlu terjaga untuk menunggui toko. Server akan mencatat transaksi meskipun Anda sedang tertidur.
Tidak Putus Kontak
Jika Anda memanfaatkan ecommerce sebagai salah satu strategi Anda, salah satu kelebihan yang di dapat adalah Anda akan selalu terhubung dengan konsumen.
Terlebih jika Anda memiliki lebih dari satu platform, konsumen dapat dengan mudah terhubung dengan Anda melalui berbagai platform tersebut.
Anda dapat menggunakannya sebagai strategi promosi Anda. Jika konsumen terus merasakan kehadiran Anda sebagai sebuah brand, hal tersebut akan berpengaruh terhadap loyalitas dan branding perusahaan Anda.
Tidak Perlu Stok Barang
Kemudahan lainnya adalah Anda bisa menjalankan bisnis tanpa perlu memiliki stok barang. Dalam industri ecommerce, Anda dapat menjadi seorang dropshipper.
Cara kerjanya adalah Anda cukup mempromosikan produk barang atau jasa milik orang lain, lalu ketika ada yang membeli, Anda cukup menghubungi supplier tersebut. Pengemasan dan pengiriman akan dilakukan oleh pihak supplier.
Anda tidak perlu memiliki stok barang dan mengurus pengemasan, namun tetap akan mendapat keuntungan.
Mampu Mempelajari Kebiasaan Konsumen
Keunggulan penting lainnya dari menjalankan bisnis ecommerce adalah Anda dapat mempelajari kebiasaan konsumen. Contohnya ketika Anda memiliki website ecommerce, server akan mengumpulkan data terkait trafik dan lain lain.
Anda dapat mengetahui preferensi dan perilaku konsumen Anda, sehingga bisa merencanakan strategi pemasaran yang lebih baik dan tepat sasaran
Saat ini, sudah banyak tool analytics yang bisa Anda gunakan untuk mengolah data toko online Anda.
Kekurangan Ecommerce
Selain keunggulan, Anda juga harus mengetahui kekurangan ecommerce. Beberapa kekurangan ecommerce adalah sebagai berikut.
Tidak Bisa Melihat Barang
Karena ecommerce adalah bentuk transaksi yang terjadi secara online, maka konsumen tidak bisa melihat produk barang atau jasa secara langsung.
Beberapa orang memiliki preferensi untuk berbelanja secara langsung karena dapat mengecek kondisi barang secara langsung.
Meskipun ecommerce menyediakan sistem rating dan testimone, beberapa orang masih menganggap hal tersebut tidak cukup untuk menjamin bahwa produk barang atau jasa yang di dapat akan sama.
Resiko Besar
Nah kekurangan yang selanjutnya merupakan dampak dari poin pertama. Bertransaksi secara ecommerce memiliki resiko yang besar.
Terutama jika website ecommerce tersebut tidak menjamin keamanan, sehingga terdapat resiko penipuan baik oleh pihak penjual maupun pembeli.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Resiko ini dapat diminimalisir dengan menggunakan platform yang mendukung keamanan transaksi seperti beberapa marketplace Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lain sebagainya.
Tidak hanya penipuan, resiko lain jika menggunakan ecommerce adalah pencurian data pribadi hingga pencurian kartu kredit. Oleh sebab itu, keamanan adalah hal yang penting dalam ecommerce.
Persaingan Antar Toko
Kekurangan selanjutnya akan lebih dirasakan oleh pihak penjual. Banyaknya toko online membuat persaingan di antaranya cukup ketat, baik dalam harga produk, kualitas, variasi, dan lain sebagainya.
Penjual harus cerdik dalam menerapkan strategi agar dapat bersaing dengan toko lain, terlebih di bidang yang sama. Kemudahan akses terhadap suatu toko, maka setiap penjual dapat membandingkan secara langsung sebuah produk barang atau jasa.
Nah, itulah pembahasan mengenai ecommerce. Dapat disimpulkan bahwa ecommerce adalah segala bentuk transaksi menggunakan media elektronik apapun.
Di Indonesia sendiri, industri ecommerce berkembang cukup pesat. Beberapa marketplace menawarkan berbagai promosi dengan keuntungan yang menggiurkan dan kemudahan transaksi.
Selain itu, ecommerce menawarkan banyak keunggulan jika dibandingkan dengan toko konvensional. Namun, Anda juga harus mempertimbangkan kekurangan pada ecommerce.
Salah satu hal yang penting dalam transaksi ecommerce adalah keamanan, baik untuk pihak penjual maupun pembeli.
Setelah mengetahui tentang ecommerce, apakah Anda tertarik untuk membangunnya? Anda tidak perlu khawatir, Social Media Marketer menyediakan beragam strategi dan tips yang bisa Anda manfaatkan untuk bisnis berbasis digital milik Anda.
Responses