Apa Itu Net Profit Margin: Rasio Penting dalam Keuangan Bisnis
Net Profit Margin merupakan salah satu komponen perhitungan yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Inilah informasi berikutnya!
Dalam berbisnis, pasti ada namanya untung, rugi dan BEP (break event point). Salah satu cara untuk menentukan kesehatan keuangan dan perkembangan bisnis Anda adalah menghitung Net Profit Margin atau biasa disingkat dengan akronim NPM.
Dalam artikel ini, kami akan membahas serba-serbi Net Profit Margin mulai dari definisi hingga cara meningkatkannya. Rasio ini sangat penting dipelajari, terutama untuk pebisnis, manajemen, dan akuntan agar bisa membuat keputusan selanjutnya dengan analisis keuangan dan menarik minat investor.
Apa Itu Net Profit Margin?
Net Profit Margin adalah rasio atau perbandingan antara keuntungan/laba perusahaan dengan jumlah seluruh penghasilan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Secara sederhana, Net Profit Margin adalah perbandingan laba bersih dengan hasil penjualan perusahaan.
Menurut Sherman (2015), Net Profit Margin adalah rasio antara jumlah laba bersih yang mampu didapatkan perusahaan untuk setiap penjualan produk.
Sebenarnya masih banyak definisi Net Profit Margin atau NPM menurut berbagai ahli, tapi kita lanjut saja ke fungsi atau kegunaan dari NPM.
Kegunaan Net Profit Margin
Alat Evaluasi Perusahaan
Margin laba bersih digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam mencetak laba bersih dari total penjualan/omzet dalam periode keuangan tertentu, misalnya kuartal, dan annual.
Laba bersih yang baik berarti perusahaan bisa mencetak laba maksimal dengan berhasil meminimalisir biaya operasional. Secara tidak langsung, berarti perusahaan Anda sangat efektif dalam mengonversi modal yang sudah ada menjadi laba yang besar.
Secara gamblang, NPM menggambarkan kesehatan dan kondisi keuangan kesehatan perusahaan. Semakin tinggi nilai NPM, semakin sehat dan aman keuangan perusahaannya.
Membantu Membuat Keputusan
Nilai NPM bisa membantu manajemen untuk membuat keputusan dan kebijakan dalam perusahaan.
Jika NPM kecil, maka harus ada evaluasi dan perubahan yang dilakukan manajemen andai faktornya adalah karena internal seperti sales yang tidak kompeten.
Menarik Minat Investor
NPM yang tinggi berarti perusahaan tersebut sehat dan memiliki keuntungan yang besar.
Investor tentu akan tertarik karena tempat ia menanamkan modal memiliki resiko yang tidak terlalu tinggi dan bisa menikmati buah investasi seperti dividen dari perusahaan Anda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi NPM
Karena NPM berfungsi untuk mengetahui laba perusahaan dari tiap penjualan, menurut Kadir dan Phang (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi NPM adalah sebagai berikut.
- Current ratio/rasio lancer
- Debt ratio/rasio hutang
- Sales growth/pertumbuhan penjualan
- Inventory turnover ratio/rasio perputaran persediaan
- Receivable turnover ratio/rasio perputaran piutang
- Working capital turnover ratio/rasio turnover modal kerja
Inilah masing-masing penjelasannya!
Current Ratio
Rasio lancar adalah rasio yang berfungsi untuk mengevaluasi perusahaan dalam hal membayar kewajiban seperti gaji dan utang. Rasio lancar diketahui dengan cara aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Semakin besar nilai rasio lancar, berarti semakin baik dan sehat keuangan perusahaan Anda. Investor juga bisa memperhatikan rasio ini dalam pertimbangan memberikan modal untuk usaha.
Debt Ratio
Rasio utang atau rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar atau melunasi utangnya dengan asetnya.
Rasio solvabilitas yang tinggi memiliki arti semakin tinggi resiko untuk gagal bayar dan menjadi tanda kurang baik untuk kreditur dan investor.
Sales Growth
Sales growth adalah seberapa tingkat pertumbuhan penjualan dalam periode tertentu. Parameter ini digunakan untuk mengukur performa sales dalam melakukan pekerjaannya.
Semakin tinggi nilainya (positif), semakin bagus pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Inventory Turnover Ratio
Jika Anda memiliki bisnis ritel dan grosir, maka rasio ini sangat penting untuk diperhatikan. Rasio perputaran digunakan untuk mengetahui berapa kali penjualan persediaan terjual dalam satu periode.
Cara menghitungnya adalah dengan cara membandingkan harga pokok dengan rata-rata persediaan pada satu periode.
Receiveable Turnover Ratio
Rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa cepat penjualan kredit yang bisa dikonversi menjadi uang tunai.
Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam mengerjakan aktivitas yang dikerjakannya.
Working Capital Turnover Ratio
Rasio perputaran modal kerja adalah perbandingan yang digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan menggunakan modal kerja untuk menghasilkan omset atau penjualan.
Rasio yang tinggi menandakan perusahaan Anda sangat efisien dalam mengelola modal kerja untuk menghasilkan omzet.
Mengapa NPM itu Penting?
Parameter Kesehatan Keuangan Perusahaan
NPM menunjukkan seberapa sehat keuangan suatu perusahaan dan tentunya menggambarkan keberhasilan perusahaan. Makin besar NPM maka makin bagus perusahaannya dalam mengelola penjualan dan meminimalisir biaya operasional.
Parameter Penting Suksesnya Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
NPM yang kecil melambangkan perusahaan yang tidak sehat karena laba yang dihasilkan tidak bisa atau hanya menutup lubang kecil yang dihasilkan biaya operasional.
Jika nilai NPM sangat buruk berarti ada yang salah dengan perusahaannya baik secara internal maupun eksternal, baik dari karyawan maupun manajemen.
Parameter Penting untuk Investor Sebelum Menyetorkan Modalnya untuk Suatu Perusahaan
Parahnya, nilai NPM yang rendah bisa menyurutkan minat investor untuk berinvestasi di perusahaan yang NPM-nya rendah. Tidak mungkin seseorang memodali tempat usaha yang memiliki resiko sangat tinggi kan?
Cara Menghitung Net Profit Margin
Cara menghitung NPM bisa dilakukan dengan berbagai perhitungan, yaitu sebagai berikut.
Dengan keterangan:
NPM : Net Profit Margin
Contoh Pertama
Sebagai contoh pertama, misalkan laba bersih setelah pajak perusahaan Anda adalah katakanlah 5 milyar. Sedangkan hasil penjualan perusahaan adalah 10 miliar.
Maka dengan menggunakan persamaan tersebut, NPM perusahaan Anda adalah 50 %. Semakin tinggi NPM, maka semakin baik kinerja perusahaan yang bisa menarik minat investor untuk mendanai usaha Anda.
NPM yang semakin besar juga menandakan bahwa perusahaan Anda semakin besar.
Contoh Kedua
Misalkan suatu perusahaan memiliki Net Profit Margin sebesar 20 % dan memperoleh pendapatan sebesar 5 milyar. Dengan aljabar biasa, maka bisa diketahui bahwa laba bersih perusahaannya adalah 1 milyar atau 20 % dari 5 milyar.
Contoh Ketiga
Perusahaan A memperoleh laba 10 milyar dan perusahaan tersebut memiliki NPM sebesar 10 %. Dengan persamaan di atas, maka bisa diketahui bahwa pendapatan perusahaannya adalah 100 milyar.
Jumlah tersebut diketahui dengan cara membagi laba dengan NPM. Sebenarnya banyak contoh lain dan cocok dijadikan untuk riset dalam analisis nilai NPM.
Bahkan nilai NPM diteliti apakah berpengaruh ke harga saham di bursa efek atau tidak.
Interpretasi NPM
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, semakin besar nilai NPM, maka semakin baik dan sehat keuangan perusahaannya.
Rasio ini tidak hanya sekedar interpretasi mudah tersebut, melainkan juga bisa menunjukkan seberapa besar pendapatan yang hilang di bisnis Anda.
Hal ini sangat membantu para analis karena dengan hal itu, mereka bisa mengetahui apa usaha Anda hanya fokus di pengeluaran atau tidak.
Bisnis yang baik harus bisa mengatur pengeluarannya dengan bijak.
Contohnya, Anda bisa saja menaikkan biaya produksi agar produk Anda lebih berkualitas dan bisa viral di kalangan masyarakat umum, sehingga menaikkan penjualan bersih.
Tapi, hal ini juga perlu diperhitungkan karena peningkatan biaya berarti harga produknya juga makin tinggi, sehingga hanya beberapa kasta ekonomi masyarakat yang bisa membeli produk usaha Anda.
Jika pelanggan merasa harga produknya tidak sebanding dengan kualitas, maka pendapatan pasti akan turun.
Perbedaan NPM dengan Gross Profit Margin
Jika ada net (bersih), pasti Anda juga bertanya bagaimana dengan yang gross (kotor)? Berikut kami jelaskan.
Gross Profit
Laba kotor adalah perhitungan antara omzet setelah dikurangi dengan semua biaya yang berhubungan dengan penjualan tersebut atau HPP (harga pokok penjualan). Biayanya antara lain operasional, produksi, karyawan, iklan, dll.
Gross Profit Margin
Marjin laba kotor adalah sisa penjualan setelah perusahaan membayar HPP (harga pokok penjualan). Cara mengetahui gross profit margin adalah dengan membagi laba kotor dengan penjualan.
Misalnya jika perusahaan B menerimia 10 juta dalam penjualan dan harga pokok penjualannya adalah 5 juta, maka laba kotornya adalah 5 juta. Gross profit marginnya adalah laba kotor dibagi dengan kotor yang berarti adalah 1/5 atau 20 %.
Tentunya kedua hal ini sangat berbeda, tetapi sama-sama penting untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan.
Bagaimana Cara Menaikkan NPM?
Ini adalah bagian utama dari artikel kali ini setelah penjelasan panjang dari definisi, mengapa ini penting, cara menghitungnya dan interpretasinya. Berikut cara yang bisa digunakan untuk menaikkan nilai NPM.
Merencanakan Ekspansi Bisnis
Ekspansi bisnis atau perluasan area bisnis bisa memperbesar nilai NPM, karena semakin besar area yang bisnis Anda cakup, makin besar peluang bisnis Anda untuk mendapatkan laba.
Dalam merencanakan ekspansi bisnis, diperlukan perencanaan yang baik seperti survei tempat bisnis, target pasar, dll.
Pelayanan Kepada Pelanggan yang Terbaik
Siapa yang tidak ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik? Jika Anda membeli makanan di restoran pasti mendapatkan pelayanan yang baik dari waiter agar nyaman bukan?
Pelayanan atau customer service yang baik bisa menaikkan laba bersih dan NPM karena memiliki potensi untuk membuat para pelanggan melakukan repeat order.
Pembeli adalah raja adalah prinsip yang harus diingat, meski andai mereka kurang ramah, mereka tetap klien Anda, dan selalu berikan keramahan kepada mereka.
Tambah Produk atau Layanan Baru
Semua orang pasti akan bosan dengan hal yang itu-itu saja atau bersifat repetisi.
Begitu juga dengan produk dan layanan yang itu-itu saja dan tidak ada perkembangan atau perubahan. Pelanggan pasti lama-lama akan bosan.
Jika Anda ingin meningkatkan NPM bisnis Anda, maka Anda perlu memperhitungkan hal ini. Sebelum menambah produk atau layanan baru, pastikan Anda sudah meriset hal tersebut.
Jangan sampai biaya yang sudah dikeluarkan untuk menambah produk dan layanan baru menjadi sia-sia dan jadi ‘uang belajar’ saja.
Hindari Berkompetisi dalam Hal Harga
Cara terakhir adalah hindari berkompetisi atau bersaing dalam hal harga.
Jika bisnis Anda terpaksa berkompetisi dalam hal harga di pasar, jangan lupa untuk sering-sering meninjau pengeluaran.
Jika hal ini Anda lakukan, berarti kemungkinan ada lubang besar di biaya operasional Anda karena harus rela memotong harga produk bisnis Anda.
Jangan lupa untuk selalu menyeleksi pengeluaran dan membuang yang tidak perlu untuk meningkatkan NPM.
Bagaimana cara meningkatkatkan Net Profit Margin saat nilainya sudah rendah karena krisis?
Di saat krisis seperti pandemi virus corona seperti ini, perusahaan perlu cara jitu untuk menaikkan NPM. Sebenarnya caranya kembali ke dasar penjualan dan menaikkan laba bersih.
Strategi Pemasaran Rendah Biaya
Anda bisa meningkatkan Net Profit Margin menggunakan strategi pemasaran yang tidak memakan biaya seperti media offline seperti reklame, poster, brosur, banner, baliho, dll.
Dengan perkembangan teknologi, Anda bisa menggunakan teknik pemasaran digital karena memakan biaya lebih rendah, perizinan yang mudah, jangkauan luas, dan mudah untuk menganalisanya.
Sekarang ini banyak media promosi online untuk meningkatkan Net Profit Margin, seperti FB ads, Google ads, TikTok ads, dll. yang efektif karena banyak produk mereka diakses oleh orang banyak.
Misalnya Google ads bisa menempatkan iklan di YouTube, TikTok ads bisa memasang iklan di TikTok, fb ads bisa memasang iklan di Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Anda bisa menentukan sendiri target pasar Anda dan menganalisis hasilnya secara real-time agar bisa mengambil keputusan dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien.
Hindari Memberikan Promo Diskon
Diskon berarti memotong harga produk usaha Anda untuk meningkatkan omzet.
Jujur, pasti semua orang menyukai diskon, tapi jangan lupa tujuan Anda adalah menaikkan Net Profit Margin di saat krisis.
Anda bisa menggunakan cara lain selain memberi diskon yang tidak hanya menurunkan NPM, tapi juga bisa saja Anda terpaksa memotong gaji karyawan, sehingga menurunkan morale mereka.
Buat Copywriting yang Kuat
Copywriting yang kuat akan menambah omzet dan laba bersih penjualan Anda karena para pembeli akan terhipnotis dan penasaran dengan produk Anda.
Ini adalah metode tersimpel dan terlihat mudah tapi sangat kuat dampaknya. Hanya dengan tulisan Anda bisa saja melakukan comeback dari NPM rendah ke tinggi dengan cara ini.
Fokus pada Pelayanan/Customer Service
Semua orang tentunya stres dalam menghadapi pandemi ini. Bisa jadi ini kesempatan untuk memberi solusi masalah mereka dan memberikan pelayanan terbaik sehingga mereka tidak akan lupa dengan pelayanan bisnis Anda.
Jika mendapatkan kenyamanan, besar kemungkinan mereka akan terus membeli produk bisnis Anda.
Net Profit Margin atau NPM adalah salah satu rasio keuangan yang penting untuk menilai kesehatan dan kondisi keuangan perusahaan.
NPM berfungsi sebagai alat evaluasi keuangan perusahaan, membantu manajemen untuk mengambil keputusan terutama di bagian keuangan dan operasional bisnis, dan menjadi patokan investor sebelum melakukan investasi di suatu perusahaan.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan membuat nilai NPM berfluktuasi, yaitu current ratio, debt ratio, sales growth, inventory turnover ratio, receivable turnover ratio, dan working capital turnover ratio yang memiliki sinergi dan berkesinambungan masing-masing dengan NPM.
NPM itu penting dan perhitungannya yang cukup simpel membuatnya menjadi metode yang cocok baik dari segi pemilik bisnis maupun investor.
NPM dan GPM memiliki makna berbeda dan jangan sampai salah menginterpretasikan maknanya.
Selain dari fungsi utama yang disebutkan, NPM bisa melihat seberapa besar pendapatan yang hilang di bisnis Anda.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai NPM, pada dasarnya sama seperti cara meningkatkan laba bersih.
Tetapi, metode yang paling simpel dan murah adalah teknik pemasaran digital.
Jika Anda ingin menaikkan NPM bisnis Anda dengan modal minim dan mendapatkan keuntungan yang besar, ayo terus kunjungi website kami!
Responses