Kenali Lebih Dalam Paid Promote dan Endorsement
Saat sedang membuka social media atau stalking akun selebriti terkenal, sering kali kita menemukan postingan yang mempromosikan barang dagangan orang lain. Bisa melalui testimoni influencer atau dari caption postingan yang mengandung iklan.
Hal ini terkadang membuat kita tertarik untuk membeli barang yang dipromosikan atau malah melewati postingan tersebut karena dirasa terlalu menjual. Postingan promosi ini pun bisa bermacam-macam, mulai dari foto, video, dan juga instagram story.
Sekarang ini social media tidak hanya menjadi sarana komunikasi kepada saudara yang jauh atau mendapatkan kenalan baru melainkan juga bisa menjadi tempat promosi yang tepat.
Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang menggunakan social media untuk melihat konten dari influencer atau selebriti favorit di akun social media pribadi milik mereka.
Banyaknya pengikut dan juga besarnya pengaruh yang diberikan menjadikan banyak influencer membuka jasa paid promote dan endorsement bagi usaha-usaha tertentu. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang umum dan diketahui oleh pengikutnya.
Kekuatan dalam berkomunikasi serta pengikut yang banyak menjadikan produk yang diporomosikan melalui social media oleh selebriti laris manis bahkan tak jarang bisa sold out seketika.
Banyaknya pengikut yang dimiliki oleh influencer dan juga berbagai proses promosi yang menarik tentu saja menguntungkan penjual yang membayar artis untuk melakukan endorsement.
Selain itu, penjual juga bisa menbuat teknik paid promote yang apik sehingga followers dari influencer pun tidak merasa sedang melihat iklan namun mendapatkan edukasi baru seputar produk dari selebriti. sehingga lebih menarik untuk dilihat.
Mulai berminat untuk promosikan bisnis anda ke selebriti atau artis? Ketahui dulu perbedaan antara Paid promote dan endorsement
Perbedaan Paid Promotion dan Endorsement
Salah satu strategi marketing yang bisa dilakukan di social media adalah menggunakan jasa paid promote atau endorse. Melalui jasa ini, produk yang dijual tidak hanya menyasar konsumen dengan minat yang serupa namun calon pembeli yang belum mengenal produk kita.
Hal ini tentu saja akan membuat cakupan pelanggan lebih luas serta diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan ke depannya.
Dalam proses ini, pengguna juga bisa memilih apakah membuat konten iklan sendiri yang biasa disebut paid promote dan membiarkan influencer membuat konten sendiri seperti yang biasa di lakukan yang biasa disebut endoresement.
Perbedaan konten inilah yang menjadikan rate harga untuk paid promote berbeda. Selain itu hasil dari kedua jenis promosi pun tidak sama karena biasanya followers akun tersebut bisa membedakan jenis iklan berbayar atau endorsement yang dicoba langsung.
Keuntungan Paid Promote dan Endorsement
Baik dari paid promote dan endorsement tentu saja memberikan konten yang berbeda. Konten dari paid promote biasanya berupa postingan yang mempromosikan produk secara jelas. Hal ini wajar terjadi karena pengguna ingin lebih banyak orang mengetahui barang yang dipasarkan.
Sementara untuk produk endorsement biasanya influencer memberikan konten yang lebih soft selling dan cocok dengan pengikut mereka. Biasanya konten yang diberikan pun lebih smooth sehingga followers tidak merasa melihat iklan namun tertarik untuk membelinya.
Saat melakukan penawaran paid promote dan endorsement biasanya pengguna diberikan pilihan konten yang akan digunakan. Biaya pembayaran biasanya ditentukan oleh konten dan juga waktu tayang yang ditawarkan oleh influencer.
Biasanya konten video lebih mahal dibandingkan konten gambar. Hal ini karena influencer membutuhkan usaha lebih untuk memikirkan konsep dan juga mengedit konten video. Selain itu, konten video juga lebih disukai banyak orang dibandingkan konten foto.
Durasi dari video pun juga menentukan harga iklan yang ditawarkan, semakin lama durasi yang diminta maka biayanya pun akan semakin besar.
Meskipun konten yang diberikan sama namun keberhasilan yang di dapatkan pun bisa berbeda. Hal ini tergantung dari keberhasilan kreator dalam membuat konten yang menarik sehingga tidak dirasa sebagai iklan yang memaksa namun sebagai konten sehari-hari.
Banyak konten kreator yang mampu menggabungkan kontennya dengan barang yang diiklankan sehingga followers pun tidak merasa untuk melihat sebuah konten iklan. Sehingga lebih tertarik membeli setelah melihat testimoni yang ada
Hal ini menjadikan pengguna sebaiknya melakukan analisa dan survei yang mendalam sebelum memlih influencer yang tepat sehingga keuntungan yang di dapatkan akan semakin besar dan sesuai dengan modal yang dibayarkan.
Dalam proses pencarian influencer ini pengguna harus memastikan bahwa konten dan juga produk yang akan dipasarkan sesuai dengan konsumen yang dituju sehingga keberhasilan promosi pun meningkat.
Pengguna juga sebaiknya memilih influencer yang memiliki fokus yang sama dengan produk kita sehingga pengikut di akun di akun tersebutjuga bisa menjadi konsumen kita selanjutnya.
Pengikut yang banyak pun terkadang tidak menjadi keberhasilan dalam endorsement atau paid promote. Hal ini dikarenakan jumlah endorse yang terus meningkat setiap harinya menjadikan influencer harus mempromosikan barang yang berbeda setiap harinya.
Sehingga lama kelamaan followers pun menjadi bosan dan berhenti untuk mengikuti konten dari influencer tersebut. Jika pengikut konten berkurang maka tingkat insight dan engagement pun ikut menurun.
Untuk mengatasi hal ini, penjual bisa memilih influencer yang kreatif dan terbukti bisa membuat konten yang unik.
Sudah banyak influencer yang memberikan berbagai konten endorsement yang menarik sehingga membuat pengikut pun lebih terhibur serta mendapatkan pesan dari produk yang dipromosikan.
Tidak hanya itu, ada juga perbedaan keuntungan dari mengiklankan produk melalui paid promote dan endorsement.
Dengan melakukan paid promote, pengguna hanya perlu mengirimkan konten yang harus di upload oleh influencer. Sehingga pengguna harus mencari ide konten dan juga copy writing yang menarik dan sesuai dengan konsumen yang dimiliki oleh konten kreator.
Harga paid promote yang lebih murah juga menjadikan jasa ini cocok untuk pengguna yang baru memulai untuk berbisnis dan membutuhkan seseorang untuk mempromosikan produknya secara cepat dengan calon konsumen yang sudah terukur tentunya.
Namun apabila pengguna merasa konten yang ditawarkan influencer bisa lebih menarik konsumen baru maka opsi endorsement bisa diberikan agar produk bisa ditawarkan kepada pembeli yang tepat. Hal ini juga lebih memudahkan penjual dalam proses promosi.
Endorsement sendiri tentunya memiliki keuntungan lain yakni membuat konsumen lebih yakin bahwa influencer menggunakan produk tersebut sehingga membuat pembeli lebih banyak sehingga meningkatkan penjualan.
Pengguna juga bisa melakukan negosiasi harga kepada influencer apabila harga yang ditawarkan belum sesuai budget namun dengan resiko konten yang diberikan tidak sebagus hasil awal yang dibuat oleh influencer.
Banyaknya jenis konten di social media seperti foto, carousel, video pendek, atau reels menjadikan pengguna memiliki lebih banyak pilihan dalam menentukan konten yang akan dipakai. Konten yang berbeda juga akan memberikan biaya yang berbeda sesuai dengan rate card influencer.
Selain itu, konten endorse yang biasanya dibuat oleh influencer bisa bertahan lebih lama karena hasil buatan sendiri sehingga pengguna masih bisa mendapatkan promosi gratis meskipun sudah tidak membayar jasa pengiklanan.
Meskipun begitu, menggunakan jasa endorsement atau paid promote tentulah sangat menguntungkan bagi penjual. Pengaruh yang besar dari influencer terkadang menjadikan konsumen berminat pada produk yang ditawarkan serta mengenalkan produk ke konsumen yang lebih luas.
Setelah jumlah awareness meningkat maka akan meningkatkan citra produk dan brand menjadi lebih positif. Konsumen juga akan lebih mengetahui berbagai varian produk yang ditawarkan oleh brand perusahaan.
Kekurangan Paid Promote dan Endorsement
Pengikut yang banyak dan juga engagement tinggi tidak menjadikan produk bisa lebih mudah terjual setelah diiklankan melalui paid promote dan endorsement. Ada juga beberapa faktor yang menjadikan jasa pengiklan ini tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Pertama adalah kurangnya kepercayaan calon pembeli pada produk yang dipasarkan. Hal ini bisa terjadi karena konsumen sudah bisa membedakan konten yang biasa oleh dibuat oleh influencer dan pengguna sehingga bisa membuat konsumen memfilter produk apa saja yang bisa dibeli.
Selain itu durasi promosi melalui paid promote pun lebih singkat karena ditentukan oleh influencer sehingga apabila batas promosi sudah habis maka postingan akan dihapus dan bukti promosi tidak bisa ditemukan di social media influencer.
Halangan ini bisa terjadi ketika konten yang dibuat oleh pengguna belum sesuai dengan konsumen yang dituju sehingga belum menyentuh keinginan pelanggan untuk membeli.
Karenanya melakukan survei konsumen influencer juga harus dilakukan sebelum menyetorkan konten yang harus dipasarkan.
Disisi lain, konten endorse sendiri juga memiliki kelemahan yang bisa diantisipasi oleh pengguna. Salah satunya adalah harus mengirimkan barang dagangan kepada influencer untuk di review.
Hal ini menjadikan penjual melakukan packing dan memilih jasa pengiriman yang tepat agar barang bisa sampai di tangan influencer dengan selamat dan tetap bagus saat diulas.
Harga endorsement yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan jasa paid promote menjadikan pengguna harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Apalagi jika penjual meminta dibuatkan konten video untuk endorsement yang tentunya lebih mahal karena membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan konten foto.
Beberapa influncer dan selebriti saat ini menawarkan berbagai harga endorsement mulai dari jutaan hingga ratusan juta dengan berbagai konsumen yang berbeda. Karenanya pengguna juga harus memilih influencer yang tepat sesuai dengan modal promosi yang dimiliki.
Tak hanya itu, terkadang hasil dari konten endorse tidak sesuai dengan keinginan pengguna karena bedanya pemikiran antara pengguna dan influencer.
Namun pengguna tidak perlu khawatir dan cukup untuk mendiskusikan kemungkinan ini terlebih dahulu kepada influencer sehingga konten yang dihasilkan pun sesuai dengan kemauan influencer dan juga pengguna jasa.
Penjual juga sebaiknya mengantisipasi apabila influencer atau selebriti mendadak tersandung kasus atau skandal yang bisa membuat namanya menurun dan membuat insight social medianya pun tidak sebagus dulu. Kejadian ini tentu saja akan merugikan penjual yang telah melakukan pembayaran penuh.
Jika hal ini terjadi, penjual bisa melakukan negoisiasi ulang agar pembayaran yang telah diberikan dan kontrak endorsement dibatalkan agar tidak merugikan brand dari penjual untuk ke depannya.
Tips Agar Paid Promote Makin Untung
Dalam berbagai kesempatan, sering kita temui konten paid promote yang dibuat terkesan terlalu menjual. Konten seperti ini terkadang membuat konsumen tidak tertarik sehingga lebih memilih untuk tidak membeli. Terlebih lagi jika penjual melakukan paid promote ke banyak influencer dengan konsep yang sama.
Seorang pengguna social media biasanya mengikuti lebih dari satu akun influencer atau selebriti untuk mendapatkan inspirasi atau hiburan yang berbeda. Hal ini akan membuat konsumen bisa saja melihat satu produk yang sama dan dipromosikan oleh akun yang berbeda.
Konsumen tentu akan merasa bosan melihat konten yang sama terus menerus dan malah menjadikan awareness berkurang bukannya malah meningkat.
Karenanya penjual dapat menggunakan strategi yang tepat dalam menggunakan paid promote agar konsumen tidak bosan dan tidak menyadari bahwa postingan yang dilihat berupa konten berbayar.
Gunakan Tema yang Berbeda Untuk Setiap Influencer
Tips pertama yang bisa dilakukan oleh penjual adalah menggunakan tema yang berbeda di tiap influencer. Orang yang berbeda tentu saja akan membuat konten yang dihasilkan tidak sama meskipun fokusnya sama.
Karenanya, punjual bisa melakukan analisa terlebih dahulu pada konten influencer yang dituju sehingga bisa menyetorkan naskah konten yang sesuai dengan tema dari social media yang dimiliki oleh influencer.
Apabila penjual berniat untuk melakukan paid promote ke banyak konten kreator maka pastikan tema dan isi naskah yang disampaikan berbeda sehingga calon kosumen tidak merasa bosan bahkan ketagihan melihat konten yang disajikan.
Kreasikan Copy Writing agar Lebih Menarik
Tips kedua adalah kreasikan copy writing agar lebih mudah dicerna oleh konsumen yang dituju karena berbeda akun dan platform maka berbeda bahasa yang digunakan oleh influencer.
Penjual bisa mengamati copy writing yang biasa digunakan oleh influencer kemudian kreasikan dengan buatan anda sendiri ditambah dengan info produk yang menarik dan tidak terkesan memaksa sehingga konsuemen akan lebih mudah menerima.
Ketahui Kapan Iklan akan Disebarkan
Influencer atau selebriti yang memiliki banyak pengikut di social media biasanya dalam sehari bisa mengiklankan lebih dari satu produk. Terkadang juga bisa mempromosikan produk yang sama di satu hari tersebut.
Hal ini tentunya bisa membuat hasil dari endorsement penjual menurun karena kompetitor bisa menawarkan kelebihan yang sama dari produk kita.
Karenanya penjual bisa bernegosiasi dengan manajer atau influencer langsung untuk tidak diiklankan dengan produk yang similiar di hari yang sama agar keuntungan dari endorsement tidak menurun. Apabila diperbolehkam, penjual bisa memesan hari posting konten yang diminta.
Pilihlah Konten yang Sesuai
Sebelum melakukan endorsement, biasanya penjual akan diberikan pilihan konten yang biasa digunakan untuk promosi. Pada tahap ini, penjual bisa melakukan negosiasi untuk mengetahui konten mana yang biasanya mendapatkan raring tertinggi.
Konten video dan instagram story biasanya meempati raking teratas konten yang sering dipakai. Hal ini dikarenakan konsumen lebih suka visual yang bergerak dibandingkan hanya melihat foto dan membaca tulisan di postingan.
Sekali lagi, survei konten juga sebaiknya dilakukan untuk memilih konten mana yang mendapatkan engagement tertinggi.
Penjual juga harus siap saat konsumen dari jalur paid promote dan endorsement datang mengunjungi akun social media milik kita. Memiliki akun social media dengan konten yang bagus dan menarik juga dapat membantu konsumen percaya dengan produk yang akan dijual.
Ibaranya, penjual menyambut tamu yang harus disajikan dengan jamuan yang menarik agar betah.
Perhatikan Dulu Hal Ini Sebelum Beriklan
Keuntungan dalam meningkatkan serta menaikkan nama brand menjadikan paid promote dan endorse melalui selebriti atau influencer terkenal diminati oleh penjual baru atau penjual lama yang berusaha untuk lebih mengenalkan produknya ke konsumen baru.
Akan tetapi, sebelum memulai untuk membayar jasa pengiklan, sebaiknya penjual harus mengetahui terlebih dahulu apa saja hal yang boleh dan tidak diperbolehkan dalam menggunakan jasa ini sehingga tidak akan muncul konflik saat iklan dinaikkan.
Selain itu, penjual juga harus melakukan survei terlebih dahulu terhadap influencer yang akan dipakai, apakah cocok dengan produk yang akan dijual serta engagementnya yang dapat membantu untuk meningkatkan penjualan.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya diketahui sebelum memulai beriklan di paid promote dan endorse.
Social Media yang Digunakan
Hal pertama yang harus dipastikan adalah memerhatikan social media yang digunakan oleh influencer. Hal ini dikarenakan setiap brand perusahaan biasanya memiliki platform unggulan dalam mempromosikan barangnya serta tempat paling banyak konsumen berkumpul.
Dengan mengetahui social media yang menjadi pasar besar konsumen, penjual dapat menentukan konten dan social media yang akan dipakai serta influencer yang mempunya pengaruh lebih besar. Setelah itu, jangan lupa untuk mengetahui rate card serta insight social media influencer.
Hal ini akan membuat penjual lebih mudah menghitung berapa banyak konsumen yang masuk ke depannya dan berlanjut menjadi pelanggan. Mengetahui social media yang tepat juga akan mengetahui konten yang akan digunakan ke depannya.
Konsumen yang Disasar
Di social media sendiri sering kita temui influencer yang membahas konten yang berbeda mulai dari konten makanan, gaya hidup, gaya busana, atau juga make up. Perbedaan inilah yang membantu penjual untuk memilih influencer yang tepat dalam memilih promosi ke depannya.
Pastikan memilih influencer yang sesuai dengan produk yang akan ditawarkan karena pengikut dari konten kreator tersebut bisa menjadi pembeli bahkan pelanggan kita selanjutnya. Ketahui juga range umur serta gender dari pengikut influencer tersebut sehingga konsumen lebih tertarget.
Setiap influencer juga biasanya menawarkan berbagai konten yang ditawarkan. Penjual bisa memilih konten yang lebih banyak mendapatkan insight dan engagement dari pengikut sehingga calon pembeli bisa bertambah meskipun harga yang dikeluarkan tentu saja lebih mahal.
Konten yang Dibuat
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pemilihan konten menjadi hal penting promosi di social media.
Konten foto menjadi salah satu pilihan yang bisa digunakan dalam promosi paid promote dan endorse. Selain mudah untuk dibuta oleh influencer karena bisa difoto dimana saja dan kapan saja, foto juga biasanya dipajang dalam batas waktu tertentu oleh konten kreator.
Dalam pembuatan konten foto untuk paid promote, penjual bisa melihat terlebih dahulu karakter konten foto influencer sehingga sesuai dengan feed instagram dari konten kreator.
Konten instagram story dan juga video pendek seperti reels saat ini juga lebih banyak diminati oleh influencer, selain mudah direkam dan dikonsep. Hasil dari konten tersebut biasanya lebih banyak dilihat oleh followers karena berada di atas beranda.
Penjual bisa membuat konsep konten video yang unik dan kreatif dalam durasi singkat sehingga followers bisa tertarik untuk melihatnya meskipun dalam bentuk promosi paid promote.
Saat pembuatan konten video bersama influencer, penjual juga sebaiknya berdiskusi terlebih dahulu mengenai teknis dan juga tanggal syuting video. Komunikasi yang baik akan menghasilkan konten yang diinginkan sehingga proses kolaborasi akan berjalan lebih lancar.
Penjual juga bisa meminta konten kejasama untuk membuat Give Away yang ditujukan kepada followers influencer tersebut. Pastikan juga membuat persyaratan untuk mengikuti akun anda terlebih dahulu saat mengikuti give away.
Hal ini dapat memberikan feed back bagi social media penjual dengan kenaikan followers dan pengunjung dalam waktu singkat. Konten give away sendiri biasanya di promosikan di berbagai konten social media seperti foto, video reels, serta instagram story dalam waktu beberapa hari.
Selain Instagram, salah satu social media yang sedang naik daun adalah Tiktok. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya orang yang memulai untuk mengunduh aplikasi tiktok untuk melihat berbagai video yang ada. Konten video dari tiktok sendiri terbukti lebih sering ditonton oleh banyak orang.
Penjual biasanya akan memberikan pengarahan dulu terhadap setiap konten yang akan dibuat oleh influencer sehingga sesuai dengan keinginan dari kedua belah pihak.
Namun apabila, penjual ingin mengganti isi konten yang ada sebaiknya memberi tahu konten kreator jauh-jauh hari karena biasanya konten yang akan diposting sudah dibuat dan tinggal di posting di social media.
Sehingga apabila ada evaluasi makan konten kreator harus membuat lagi dari awal.
Jangan Lupa Evaluasi
Setelah kontrak dengan influencer selesai maka lakukan juga evaluasi terhadap kontem yang telah dibuat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari endorsement atau paid promote sudah sesuai yang diinginkan.
Evaluasi ini bisa berupa tingkat engagement dan insight postingan dan juga hasil penjualan yang di dapatkan setelah kontrak selesai. Keputusan dari evaluasi ini akan menentukan apakah influencer akan dipakai kembali setelahnya atau bisa menggunakan konten kreator yang lain.
Jadi mau pilih gunakan paid promote atau endorsement?
Responses