copywriting

Belajar Copywriting: Lengkap Beserta Contoh & Tekniknya!

Topik mengenai Copywriting ini memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Mungkin Kamu yang sedang membaca artikel ini bertanya-tanya, “Apa itu Copywriting? Apakah Copywriting sama dengan copy paste, copyright, atau fotocopy?”

Bukan! Copywriting tidak sama dengan 3 hal di atas.

Menurut wikipedia sendiri, Copywriting adalah Naskah iklan. Naskah yang ditulis oleh penulis naskah iklan (Copywriter) untuk disebarluaskan guna kepetingan komersial. Contohnya, naskah iklan televisi, radiomajalahkoranbalihospanduk, dan lain sebagainya

Di zaman serba digital ini, Copywriting tidak hanya dipakai untuk media offline, melainkan media online pun juga menggunakan Copywriting.

Entah itu konten yang di-posting di media sosial, iklan Facebook dan Instagram, Email marketing, bahkan landing page pun juga menggunakan copywriting.

Pertanyaannya adalah, “Kenapa mereka menggunakan Copywriting?

Karena tujuan dari Copywriting adalah memersuasi/memengaruhi calon pembaca.

Jadi, Copywriting berbeda dengan writing. Copywriting bukanlah asal menulis, copywriting adalah sebuah skill untuk memengaruhi calon pembaca lewat sebuah tulisan. Menarik, ya?

Table of Contents show

Manfaat Copywriting untuk Bisnis

Karena tujuan Copywriting adalah untuk memersuasi/memengaruhi orang lain, tentu ini akan sangat berdampak untuk bisnis Kamu.

Karena, bukankah ujung tombak dari sebuah bisnis ada di pemasaran?

Coba sekarang Kamu perhatikan kolom di bawah ini:

manfaat copywriting

Bayangkan jika Kamu mempromosikan bisnis Kamu di media sosial dan bisa menjangkau 1.000 orang.

Nah, dari 1.000 orang yang Kamu jangkau, hanya 10% orang yang memutuskan untuk klik penawaran Kamu dan menuju ke WA.

Jika Closing rate CS Kamu adalah 10%, maka Kamu bisa mendapatkan keuntungan Rp15.000 (dengan asumsi profit per produk Rp15.000).

Sekarang coba Kamu bandingkan dengan tabel ini:

manfaat copywriting2

Dengan jangkauan yang sama, tapi bisa menghasilkan keuntungan 900% lho! Inilah manfaat yang bisa Kamu dapatkan jika menggunakan Copywriting dalam bisnis Kamu, menarik, ya?

Tujuan Copywriting

Goal

Pada dasarnya, tujuan Copywriting itu terbagi menjadi 3:

  • Branding
  • Marketing
  • Dan Selling

Lalu apa perbedaan antara branding, marketing dan selling ini? Mari kita bahas satu-satu.

Copywriting untuk Branding

Mengutip dari The Branding Journal, brand adalah sebuah persepsi. Bayangkan, saat Kamu menyebutkan nama brand tertentu, apa yang akan muncul di benak Kamu?

Nah, itulah yang dimaksud dalam persepsi. Dalam membuat Copywriting untuk branding, Kamu juga wajib paham tentang apa itu brand sendiri.

Copywriting untuk branding juga sering dikenal sebagai, bagaimana kita mengubah calon pembeli menjadi pelanggan.

Copywriting untuk Marketing

Menurut Glintz, pengertian dari Marketing sendiri adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan oleh konsumen.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Marketing adalah proses menciptakan permintaan dan bertujuan untuk mendapatkan calon prospek baru.

Contoh Copywriting-nya bisa seperti: “Sudah Tahu Cara Menurunkan Berat Badan yang Efektif Pada Tahun 2021?”

Copywriting untuk Selling

Kalau Marketing adalah proses menciptakan permintaan, selling adalah proses bagaimana Kamu mengubah calon prospek tersebut menjadi pembeli.

Jadi, Marketing dan selling adalah 2 hal yang berbeda. Walaupun banyak yang menyamakan antara Marketing dan selling ini.

Contoh Copywriting untuk selling itu seperti: “Diskon 50% Khusus Kamu yang Belanja Hari Ini!”

Anatomi Copywriting

copywriting

Nah, tadi Kamu sudah belajar tentang Apa itu Copywriting, manfaatnya dan tujuan dari copywriting, lalu muncul pertanyaan, “Bagaimana cara menulisnya?”

Sebelum Kamu belajar bagaimana cara menulis Copy, Kamu wajib paham dulu anatomi/bagian dari copywriting ini.

Idealnya, Copywriting terdiri dari 3 bagian:

  • Headline/judul.
  • Isi Copywriting.
  • Call to action/ajakan bertindak.

Masing-masing bagian ini punya tugasnya masing-masing, lho.

Tugas dari Masing-masing Bagian Copywriting

  • Tugas dari Headline/judul ini bukan untuk membuat orang beli, melainkan membuat orang berhenti dari aktivitas yang mereka lakukan dan melihat copywriting Kamu. Ini juga salah satu faktor yang sangat-sangat penting! Karena kalau mereka tidak berhenti dan tertarik, tentu semuanya akan sia-sia, bukan?
  • Tugas dari isi adalah menjawab dan menjelaskan apa yang Kamu janjikan. Jadi, di bagian Headline tadi kan Kamu bertujuan untuk menarik perhatian mereka, di bagian isi ini Kamu menjelaskan, bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang Kamu janjikan.

Yang perlu Kamu ingat adalah, pastikan isi dan judulnya relevan, ya! Karena kalau tidak relevan, sama saja dengan clickbait dan membuat orang lain kecewa.

  • Tugas dari Call to action/ajakan bertindak adalah, memberikan mereka arahan, apa yang mereka harus lakukan setelah membaca tulisan Kamu.

Apakah itu, klik tautan tertentu? WA nomor Kamu? Atau minta mereka Like dan komen. Ingat, 1 Copywriting itu 1 call to action! Jangan terlalu banyak dan membuat orang bingung, ya.

7 Langkah Mudah Belajar Copywriting

step
Sumber: Pexels.com

Membuat Buyer Persona Anda

Kalau Kamu kesulitan menulis copy, bisa jadi karena Kamu nggak tahu mau menulis buat siapa.

Dengan Kamu membuat Buyer persona, Kamu bisa lebih mudah untuk menulis copy-nya, lho.

Jadi, apa itu Buyer persona?

Buyer persona adalah gambaran yang sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu sebagai target konsumen. Buyer persona ini mewujudkan siapa konsumen terbaik dalam bisnis Anda, seperti apa wajahnya, bagaimana sifatnya, dan bagaimana ia mengambil suatu keputusan.

Lalu, apa saja yang harus Kamu tulis dalam Buyer persona ini?

  • Nama:
  • Jenis kelamin:
  • Usia:
  • Lokasi:
  • Pekerjaan:
  • Masalah mereka:
  • Harapan mereka apa:
  • Media tempat mereka berkumpul:
  • Influencer yang mereka ikuti:
  • Produk yang mereka konsumsi/kompetitor Kamu:

Contohnya seperti ini:

buyer persona
Sumber: kelascopywriting.com

Memahami Produk/Jasa Kamu

Karena Copywriting adalah jembatan. Bagaimana Kamu menghubungkan target pasar dengan produk Kamu.

Jadi, Kamu wajib tahu juga, bagaimana produk/jasa Kamu ini membantu menyelesaikan masalah yang mereka punya.

Nah, agar memudahkan Kamu untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kamu bisa mendeskripsikan fitur dan manfaat apa yang dimiliki produk/jasa Kamu.

Contoh fitur dan manfaat seperti ini, ya:

fitur dan manfaat

Saat Kamu ingin menulis fitur dan manfaat produk Kamu, pastikan Kamu jabarkan semua fitur dan manfaat yang dimiliki oleh produk/jasa Kamu.

Membuat Penawaran yang Menarik

Pernah mendengar istilah “perang harga?”

Iya, perang harga memang terjadi di mana-mana. Entah itu di bisnis offline ataupun bisnis online. Namun ada satu cara agar Kamu bisa bebas dari perang harga.

Caranya adalah, jangan biarkan produk Kamu bisa dibandingkan dengan orang lain.

Karena saat produk Kamu dibandingkan dengan orang lain, maka pasti terjadi yang namanya perang harga.

Mungkin Kamu bertanya-tanya, “Bagaimana caranya agar produk kita tidak bisa dibandingkan dengan orang lain?”

Jawabannya adalah dengan Kamu membuat sebuah penawaran. Penawaran itu tidak sama dengan produk, lho!

Coba Kamu simak contohnya:

offer

Bayangkan jika Kamu ingin beli sebuah barang, lalu melihat 2 toko/penjual online. Dengan Copywriting yang sama, harga produk yang sama, tapi 2 penawaran yang berbeda.

Penjual 1 menawarkan produk saja dengan harga Rp500.000, sementara penjual 2 tidak menawarkan produk saja, melainkan berbagai macam bonus, seperti:

  • Gratis ongkir.
  • Gratis meteran perut.
  • Gratis konsultasi dengan ahli nutrisi.
  • Pelayanannya ramah.
  • Dan pengirimannya cepat.

Bukankah Kamu akan memilih penjual 2? Ya, itulah yang dinamakan Offer. Russel Brunson pernah berkata, saat Kamu membuat sebuah penawaran, pastikan nilainya 10x lipat lebih besar dibandingkan apa yang Kamu jual.

Memilih Media Sebelum Menulis Copy

social media
Sumber: Pexels.com

Kenapa memilih media yang tepat ini sangat penting? Di bagian Buyer persona tadi Kamu sudah lihat bahwa kita harus paham betul siapa dan di mana target pasar kita berkumpul, bukan?

Jangan sampai saat Kamu menulis Copy, tapi tidak ada target pasar Kamu yang membacanya.

Tidak hanya itu, berbeda media untuk menulis ini juga beda Copywriting-nya juga lho!

Jika Kamu menulis Copy-nya di landing page, pastikan Kamu memberikan informasi, penawaran, serta call to action yang jelas, sehingga akan terjadi pembelian. Beda halnya dengan menulis di media sosial.

Di media sosial, Kamu bisa menulis Copy dan membuat konten yang bisa memicu interaksi.

Nah, terkait media apa aja yang bisa Kamu pakai, Kamu bisa baca di artikel yang lain, ya.

Membuat Headline yang Menarik

headline
Sumber: Unsplash.com

Headline/judul adalah faktor yang sangat penting dalam Copywriting Kamu. Kenapa hal ini sangat penting?

Bayangkan saja, saat Kamu ingin mencari informasi di Youtube, dari banyaknya video yang ditampilkan, faktor apa yang membuat Kamu memilih dan memutuskan menonton video tertentu?

Cover/thumbnail-nya, bukan?

Ya, itulah kekuatan sebuah Headline. Walaupun Kamu punya penawaran yang menarik, tanpa Headline/judul yang menarik, orang tidak akan memutuskan untuk beli produk/jasa Kamu.

Tujuan dari Headline/judul bukan membuat orang akan beli produk/jasa Kamu, tujuan dari sebuah headline adalah membuat orang berhenti dan memutuskan untuk membaca Copywriting Kamu.

Dalam menulis sebuah Headline/judul, pastikan Kamu menulis sesuai dengan buyer persona yang Kamu sudah buat, ya.

Hal ini bertujuan agar Headline/judul Kamu bisa menarik perhatian mereka. Karena pada dasarnya, kita tidak akan tertarik dengan sesuatu yang tidak relevan dengan kita, bukan?

Jadi, Kamu bisa menulis Headline berdasarkan buyer persona yang Kamu buat.

Mulai aja dari berdasarkan apa yang menjadi masalah mereka/harapan mereka.

Beberapa Contoh Headline

Contoh Headline iklan:

ads
Sumber: Evolene

Contoh Headline Berita:

headline
Sumber: tribunnews.com

Contoh Headline Linkedin:

headline
Sumber: Linkedin.com/in/nikojulius/

Contoh Headline Poster:

Formula Copywriting

formula copywriting
Sumber: Pexels.com

Kamu sudah pernah mendengar tentang formula Copywriting?

Formula Copywriting ini memang ada untuk memudahkan Kamu menulis copy. Nah, sebenarnya formula Copywriting ini ada banyak jenisnya.

Namun, ada 3 jenis formula yang sering digunakan banyak orang. 3 Jenis formula Copywriting itu adalah, AIDA, BAB dan PAS.

Apa Itu Formula Copywriting AIDA?

Jadi, AIDA ini akronim dari: attention, interest, desire dan action.

  • Attention: Pada tahap ini, Kamu harus menarik perhatian mereka. Cara menarik perhatian mereka bukan hanya dengan tulisan saja, tapi Kamu juga wajib memaksimalkan visualnya.
  • Interest: Setelah Kamu sudah berhasil menarik perhatian mereka, yang wajib Kamu lakukan selanjutnya adalah, bagaimana membuat mereka mau membaca sampai akhir. Jadi, Kamu bisa memberikan data, fakta dan informasi untuk memperkuat Copywriting Kamu.
  • Desire: Tidak hanya Kamu membuat mereka tertarik saja, Kamu juga wajib menyentuh sisi emosional mereka. Nah, pada tahap desire ini, Kamu bisa melakukan hal tersebut.
  • Action: Setelah mereka sudah tertarik dan Kamu sudah menyentuh emosional mereka, lalu apa yang harus mereka lakukan? Nah, di bagian inilah Kamu memberikan ajakan bertindak.
Contoh Formula AIDA

Seberapa Sering Kamu Merasa Insecure dengan Berat Badan Kamu? (attention)

Berdasarkan Riset dari X, 8 dari 10 milenial merasa insecure karena Berat badan yang kurang ideal. (interest)

Coba Kamu bayangkan dan rasakan, gimana kalau Kamu bisa lepas dari rasa insecure dan bisa tampil lebih percaya diri? (desire)

Klik link di bawah ini untuk cari tau lebih lanjut! (action)

Apa Itu Formula Copywriting BAB?

BAB ini akronim dari, before, after dan bridge.

  • Before: Kondisi target pasar Kamu sebelumnya.
  • After: Kondisi sesudah/kondisi yang target pasar Kamu inginkan.
  • Bridge: Bagaimana mereka mencapai kondisi yang mereka inginkan.

Menariknya, ini adalah satu formula yang terkenal “ampuh” di dunia periklanan. Karena terkenal ampuh, formula/foto before after ini tidak bisa digunakan saat Kamu membuat sebuah iklan.

Karena Facebook dan Instagram juga memiliki aturan yang cukup ketat saat Kamu ingin beriklan.

Contoh Formula Before After Bridge
before after bridge
Sumber: thrivecausemetics

Apa Itu Formula PAS?

PAS ini akronim dari, problem, agitate dan solution.

  • Problem: Kamu menunjukkan masalah yang mereka punya.
  • Agitate: Kamu membesarkan masalah yang mereka punya.
  • Solution: Kamu memberikan solusi atas masalah yang mereka punya.

Analoginya seperti ini, Kamu tidak hanya menunjukkan masalah yang mereka punya, tapi Kamu juga mendorong mereka ke jurang baru Kamu memberikan tangga agar mereka bisa keluar dari jurang tersebut.

Contoh Formula PAS

Sudah Olahraga Rutin, Tapi BB Nggak Turun-turun? (problem)

Menurunkan berat badan memang bukanlah hal yang mudah, bukan? (agitate)

Belum lagi kalau sudah mager, pekerjaan menumpuk dan sudah sering kena iming-iming suplemen penurun BB, tapi nggak ada yang efektif. (agitate)

Tenang, sekarang sudah ada solusinya buat Kamu! Kenalin, nih, Raw Meal! Terbuat dari 40 buah-buahan dan sayur-sayuran pilihan yang 100% organik. Diproses dengan teknologi Lyophilization/freeze drying sehingga bisa menurunkan BB Kamu. (solution)

Yuk, cari tahu lebih lanjut dengan cara klik link di bawah ini! (solution)

Jenis-jenis Headline

headline
Sumber: Unsplash.com

Sebenarnya, ada 13 jenis Headline/judul yang bisa Kamu pakai, lho!

Namun, agar artikel ini tidak terlalu panjang, Kamu bisa baca di artikel yang ini, ya.

Umumnya, ada 5 jenis yang sering digunakan saat ingin menulis sebuah Headline/judul ini.

  • Curiosity Headline: Headline yang membuat pembaca penasaran penasaran.
  • Benefit Headline: Headline yang memaparkan keuntungan yang mereka akan dapatkan. Baik setelah menggunakan produk/jasa Kamu atau sebelum menggunakannya.
  • Fear Headline: Headline yang bertujuan untuk menakut-nakuti pembaca sehingga mereka ingin mengambil solusi yang Kamu tawarkan.
  • Pertanyaan Headline: Headline yang memberikan pertanyaan kepada pembaca.
  • Selective Headline: Headline yang menggunakan kata-kata yang seolah-olah menargetkan orang-orang tertentu

Contoh Curiosity Headline

  • Ini Cara Turun Berat Badan Meskipun Tidak Punya Waktu untuk Olahraga
  • Ketahui Hal Ini Sebelum Mengonsumsi Suplemen Diet
  • Kamu Tidak Ingin Terlihat Chubby? Lakukan Ini Setiap Hari!

Contoh Benefit Headline

  • Promo Suplemen Diet X, Beli 2 GRATIS 1!
  • Diskon 50% Khusus Kamu yang Beli Hari Ini!
  • Beli Rumah Langsung Dapat Istri!

Contoh Fear Headline

  • Waspada! Obesitas Bisa Mengakibatkan Sulit Bernapas
  • Hati-hati, Kegemukan Berpotensi Mengakibatkan Jantung Koroner!
  • Awas, Menulis Copywriting Asal-asalan Akan Membuat Brand Kamu Ditertawakan!

Contoh Pertanyaan Headline

  • Sudah Olahraga, Tapi Nggak Kurus-kurus?
  • Apakah Anda Ingin Turun Berat Badan 5-10kg dalam Waktu 2 Minggu?
  • Sering Merasa Insecure Karena Punya Berat Badan yang Tidak Ideal?

Contoh Selective Headline

  • Khusus Milenial yang Ingin Punya Badan yang Ideal!
  • Untuk Wanita yang Sering Merasa Insecure
  • Bagi Kamu yang Ingin Punya Kulit Glowing dan Bikin Cowok-cowok Salting!

Teknik Copywriting

teknik copywriting
Sumber: Unsplash.com

Selain menggunakan Copywriting, Kamu bisa juga menggunakan 2 teknik ini, lho!

Teknik ini namanya Story selling dan Covert Selling.

Apa itu Story Selling?

Menurut Visualstorytell.com Story selling adalah strategi penjualan yang menggunakan cerita dibandingkan fitur produk, testimoni, statistik untuk memengaruhi penjualan.

Efektivitasnya berasal dari kecenderungan manusia untuk mengenali informasi lebih baik, bila informasi itu dibungkus/disampaikan dalam sebuah cerita.

Menariknya, ada satu penelitian yang menunjukkan, dengan Kamu menggunakan cerita, Kamu bisa lebih memersuasi orang lain. Kamu bisa baca artikelnya di sini, ya.

Contoh Story Selling

“Tik, tik, tik.”

Begitulah suara yang terdengar saat aku menulis sebuah Copy.

8 tahun lalu, saya berpikir bahwa ilmu Copywriting itu hanyalah “gitu-gitu” aja. Asal menggunakan kata-kata ampuh, bonus, garansi, terbaik, dan hasilnya pasti bagus. Asal Copy paste tulisan orang lain dan jadilah copywriting.

Namun, semenjak saya memutuskan untuk mendalami Copywriting pada tahun 2020 lalu, saya salah besar!

Banyak hal-hal yang harus Kita tahu agar Copywriting kita lebih TAJAM!

Saya terus berpikir, “apa sih yang menjadi penting saat kita ingin menulis sebuah Copy? Copywriting seperti apa yang bisa memersuasi pembaca?”

Menariknya, saya juga melihat bahwa, belum ada informasi yang memberikan edukasi seputar Copywriting ini secara terstruktur.

Itu kenapa saya putuskan untuk melahirkan Kelas Copywriting ini. Kelas yang didesain secara terstruktur dan akan memandu Kamu untuk belajar Copywriting.

Cek lebih detailnya di sini, ya.

copywriting
Sumber: pexels.com
Apa Itu Covert Selling?

Sebenarnya, Covert selling ini merupakan ilmu yang secara harfiah tidak ditemukan. Jadi, Covert seling ini memang kebanyakan dipakai di Indonesia saja.

Seperti namanya, Covert = terselubung, selling = jualan. Jadi, kuncinya adalah, bagaimana Kamu bisa jualan tanpa kelihatan jualan.

Namun, dalam membuat Covert selling, ada bebarapa syarat yang harus Kamu penuhi, seperti:

1. Memberikan efek penasaran.

2. Tidak memberikan penawaran secara langsung.

3. Tidak ada kalimat perintah (tanda seru/ajakan bertindak).

4. Tidak ada nomor HP/harga.

5. Ada emosi di dalamnya.

6. Kata-katanya ambigu.

Contoh Covert selling

“Astaga, WFH gini banyak banget ya yang makin gendutan. Gimana nggak gendutan, kerjaannya cuman makan tidur makan tidur mulu wkwk. Bersyukur banget akhirnya aku sudah nemuin pola yang pas agar berat badan tetap stabil. Hihihi”

Contoh Copywriting

Contoh Copywriting Iklan Facebook

Berikut ini merupakan contoh Iklan Facebook yang bisa Kamu lihat:

facebook ads
Sumber: Dodi Zulkifli

Saat Kamu membuat sebuah iklan, pastikan Iklan Kamu punya kontras yang kuat dan membuat orang berhenti scrolling dan melihat penawaran Kamu.

Contoh Copywriting Iklan Instagram

instagram ads

Contoh Copywriting Iklan Jualan Baju

Misal, kita ingin menjual baju yang punya keunikan bisa di-custom.

“Jangan Biarkan Kreasi Orang Lain Ada di Baju Kamu! Yuk, kreasikan sendiri dan desain suka-suka baju Kamu di toko SMM ini! Karena milenial bisa punya karya.”

Contoh Copywriting Makanan

Saat Kamu menulis copy untuk produk makanan, Kamu bisa sertakan sensory word. Sensory word adalah kata-kata yang dapat memicu 5 pancaindra.

Contoh Copywriting-nya seperti ini:

“Yuk, Nikmati Lezatnya Sate Ayam dari Dapur lisa yang Dipadukan dengan Bumbu Rahasia Turun Temurun! Klik Link di bawah ini untuk cari tau lebih lanjut.”

Contoh Copywriting Hijab

Nah, sebelum Kamu menulis Copy, Kamu harus tau terlebih dahulu, Hijab ini kelebihannya apa? Lalu, target pasar yang saya mau tujuh siapa?

Misalkan, kelebihan hijabnya adalah:

  • Menggunakan voal premium.
  • Packaging eksklusif.
  • Motifnya selalu up to date.
  • Hijabnya halus dan tidak terawang.

Target pasarnya adalah milenial yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Contoh Copy:

“Senin hijabnya warna hitam, selasa hijabnya warna hitam, rabu wijabnya hitam lagi. Apa Kamu nggak ingin tampil modis tapi tetap syar’i? Yuk, cek koleksi hijab premium dari SMM hijab ini!”

Contoh Copywriting Properti/Perumahan

Katakanlah properti/perumahannya ini punya kelebihan harganya yang terjangkau, angsurannya nggak lebih dari 3 juta per bulan dan target pasarnya adalah karyawan swasta yang berusia 23-35 tahun.

“Penghasilan Di Bawah 5 Juta Tidak Bisa Beli Properti? Tidak lagi! Memperkenalkan, SMM Properti. DP bisa diangsur 12x. Sangat cocok untuk milenial yang ingin punya properti. Yuk, cari tau lebih lengkap dan klik link di bawah ini sekarang juga!”

Contoh Copywriting Fashion

Fashion ini kan ada macam-macam, ada baju, tas, topi, dan lain-lain. Misalnya contohnya adalah baju Fashion preloved, ya.

“Tampil Kece dan Punya Barang Branded Nggak Harus Mahal! Sekarang Kamu bisa punya barang branded preloved yang dijamin ori dan nggak menguras kantong. Cek lebih lengkap di Toko SMM ini, ya.”

Contoh Copywriting Produk Kesehatan

Katakanlah di sini produk kesehatannya adalah suplemen penurun berat badan dan target pasarnya adalah ibu rumah tangga yang ingin bikin suaminya betah di rumah.

“Bunda Ingin Lebih Langsing dan Bikin Suami Salting? Tenang, Bunda nggak perlu menguras rekening! Cukup gunakan suplemen Kapling ini saja. Sudah punya BPOM dan lebih dari 50 istri yang sudah membuktikan rumah tangga mereka menjadi lebih harmonis. Bahkan harga 1 botolnya nggak lebih dari uang sayur bulanan, lho! Pesan sekarang di nomor 0821xx.”

Dalam menulis sebuah Copy, pastikan Kamu tidak overclaim dan bisa memberikan apa yang Kamu janjikan, ya.

Contoh Copywriting Makanan Ringan

Misalkan makanan ringannya adalah makaroni yang punya 3 varian rasa (manis, pedas, dan coklat) lalu target pasarnya adalah milenial yang bekerja sebagai karyawan swasta, ya.

“Pengumuman Buat Kamu Budak Korporat yang Sering Gabut dan Pingin Nyemil Mulu! Tenang, sekarang Kamu bisa cemilin makaroni asoy yang krispi, gurih dan bikin nagih! Ada 3 varian rasa yang bisa langsung Kamu cemilin, nih. Apalagi harganya nggak mengigit rekening kok. Yuk, WA dan langsung pesan sekarang!”

Tips Copywriting yang Ampuh

copywriting
Sumber: Unsplash.com

Memulai dengan Fakta

Fakta dan Data ini adalah faktor yang bisa memersuasi orang lain. Karena pada dasarnya, sebuah fakta dan data yang valid itu tidak bisa dibantah.

Nah, saat Kamu ingin menulis Copy, pastikan Kamu juga memberikan fakta yang ada. Agar calon pembaca lebih terpersusasi. Coba Kamu bandingkan 2 kalimat ini:

“Roti kukus terlaris se-Surabaya.”

“Roti kukus ini terjual lebih dari 50 pcs setiap harinya.”

Dengan Kamu menyertakan data/fakta, Copywriting Kamu akan lebih persuasif, menjual dan tidak terkesan membual.

Berikan Manfaat yang Jelas

Dalam menulis Copy, pastikan Kamu memberikan manfaat yang jelas dan tidak ambigu bagi pembaca. Karena ini sangat memengaruhi efektivitas dari copywriting Kamu.

Coba Kamu simak 2 contoh manfaat ini:

“Masker ini nyaman dipakai sehari-hari.”

“Menggunakan Masker ini, Kamu dapat melakukan aktivitas harian tanpa gangguan.”

Menggunakan Scarcity

Scarcity/kelangkaan ini merupakan faktor yang sering dipakai untuk memengaruhi orang agar melakukan tindakan tertentu. Coba Kamu perhatikan, bukankah Brand-brand yang punya stok terbatas rata-rata selalu diserbu dan memiliki harga yang fantastis?

Salah satu brand tersebut adalah Sepatu Compass. Orang-orang sampai rela antri untuk mendapatkan sepatu ini, lho!

scarcity
Sumber: Wartakota tribun news

Jadi, Kamu juga bisa memberikan Scarcity di dalam copywriting Kamu. Contoh Scarcity yang bisa Kamu gunakan:

  • Besok harga naik!
  • Stok sisa sedikit.
  • Diskon 50% hanya untuk hari ini saja!

Yang perlu Kamu ingat adalah, saat Kamu memberikan scarcity, pastikan Kamu tidak berbohong dan memberikan sesuai yang Kamu janjikan, ya.

Cantumkan Persentase/Angka Ganjil

Pernah nggak Kamu bertanya-tanya, “kenapa orang-orang selalu menulis angka ganjil di harga produk mereka?”

Menariknya, tidak hanya e-commerce/media online saja yang menggunakan strategi ini, toko retail/offline pun juga menggunakan strategi ini lho!

discount
Sumber: brilio.net

Ternyata, berdasarkan data Conversion rate dari e-commerce Gumroad, persentase jumlah orang yang beli dibandingkan dengan mereka yang melihat, harga yang lebih menggunakan angka ganjil menunjukkan tingkat penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang bulat.

conversion rate
Sumber: Ussfeed.com

Gunakan Kata-kata yang Memicu Rasa Penasaran

curiosity
Sumber: Pexels.com

Banyak orang bilang, “penasaran=pemasaran”, jika kita pikir ulang, kutipan ini memang benar adanya. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang suka kepo dan penasaran akan sesuatu, bukan?

Jadi, Kamu bisa menggunakan Curiosity headline dan buatlah mereka penasaran akan penawaran Kamu. Agar lebih jelas, coba Kamu bandingkan 2 Headline ini:

“Oh, jadi ini caranya glowing tanpa menguras saldo rekening.”

“Dapatkan wajah glowing dengan Skincare SMM sekarang juga!”

Menulis untuk Satu Orang Saja

Agar Copywriting Kamu lebih persuasif, pastikan Kamu menulis Copy yang lebih personal dan mengena target pasar. Itu kenapa Kamu wajib membuat Buyer persona target pasar Kamu terlebih dahulu.

Jadi, alih-alih Kamu menggunakan ganti orang ketiga seperti, mereka dan ia, gantilah subjeknya dengan Kamu/Anda.

Berikut contoh kalimat untuk jadi perbandingan:

“Yuk, tingkatkan Konversi penjualan Anda dengan belajar Copywriting!”

Copywriting adalah solusi bagi mereka yang ingin meningkatkan penjualan.”

Contoh kalimat pertama adalah kalimat aktif, di mana kalimat aktif itu lebih persuasif.

Akhiri dengan Ajakan Bertindak

Ajakan bertindak atau yang kita kenal dengan Call to action ini adalah bagian dari strategi pemasaran agar target pasar merespon dengan mengambil tindakan.

Sesuai dengan anatomi ideal sebuah Copywriting, pastikan Kamu menyertakan call to action di akhir copywriting Kamu.

Ajakan bertindak atau Call to action ini memang tergantung tujuan dan media Kamu menulis copy. Apakah itu untuk minta mereka like, komen, share, subscribe bahkan untuk langsung beli sekali pun.

Agar pembaca tidak bingung, pastikan dalam 1 Copywriting hanya terdiri dari 1 call to action, ya.

Manfaatkan Social Proof

Mengutip dari Sprout Social, social proof adalah suatu konsep yang menunjukkan bahwa seseorang akan terpengaruh dan mengikuti tindakan sekelompok orang lainnya.

Nah, kalau dipikir-pikir, mengapa seseorang tersebut mau mengikuti tindakan sekelompok lainnya?

Karena mereka menganggap hal yang dilakukan banyak orang itu adalah hal yang benar.

Agar memudahkan Kamu, coba Kamu perhatikan sekelilingmu. Jika ada 2 restoran yang menyediakan makanan yang sama, tapi resto yang pertama lebih ramai dibandingkan resto yang kedua, mana yang Kamu pilih?

Tentu restoran yang pertama, bukan?

Kenapa? Karena lebih ramai.

Gunakan Kalimat Sederhana

Pada dasarnya, efektivitas sebuah Copywriting itu tidak ditentukan oleh keren/tidaknya sebuah kalimatnya. Namun, ketajaman dan relevansi dengan target pasarnya adalah kunci dari keberhasilan Copywriting itu sendiri.

Bayangkan saja, jika target pasar Kamu adalah emak-emak, tapi Kamu menggunakan bahasa informal, seperti: Lo, Gue, Sabi, dan lain-lain.

Kira-kira, apa respon mereka?

“Kayaknya ini bukan untuk saya, deh.” Betul?

Jadi, penting untuk Kamu menggunakan kalimat sederhana dan mementingkan relevansi dengan target pasar.

Manfaatkan Kolom FAQ

Saat Kamu jualan dan ingin menawarkan produk/jasa Kamu, tentu ada banyak pertanyaan yang sering ditanyakan calon konsumen tersebut, bukan?

Nah, agar Kamu tidak perlu mengulang-ulang jawaban yang sama, Kamu bisa manfaatkan FAQ ini.

Ya, FAQ ini biasa ditulis di sebuah Landing Page, berikut contohnya:

faq
Sumber: Kelascopywriting.com

Buku Copywriting terbaik

book
Sumber: Pexels.com

Ada 2 buku Copywriting best seller yang bisa Kamu baca:

The Adweek Copywriting Handbook, karya Joseph Sugarman

ad week copywriting handbook
Sumber: bookdepository.com

Joseph Sugarman adalah seorang Copywriter terbaik di Amerika. Menariknya, ini adalah versi revisi dari buku legendarisnya pada tahun 1970.

Isinya juga sangat menyeluruh, mulai dari pertanyaan-pertanyaan dasar tentang Copywriting, hingga 31 pemicu psikologis yang membuat orang beli.

Easy Copywriting, karya Dewa Eka Prayoga

easy copywriting
Sumber: sarandigital.com

Jika tadi adalah buku dari luar negeri, buku yang satu ini merupakan salah satu buku best seller di Indonesia. Luar biasanya lagi, buku ini dicetak pertama kali pada tahun 2015 dan masih laris hingga sekarang.

Tidak hanya teori, buku ini juga berisi contoh dan teknik Copywriting yang bisa langsung Kamu praktikkan.

Harga Jasa Copywriting

harga jasa copywriting
Sumber: freepik.com

Jika Kamu ingin menjadi Copywriter, tentu Kamu harus tahu “berapa, sih, harga jasa menulis Copy ini?”

Harga untuk menulis Copy ini sangat variatif, tergantung dari brand dan portofolio yang dimiliki penulisnya.

Mengutip dari website freelance seperti fastwork dan sribulancer, rata-rata jasa untuk menulis Copy sekitar puluhan ribu-ratusan ribu rupiah.

Kursus Copywriting

kursus copywriting
Sumber: Pexels.com

Semenjak adanya pandemi Covid-19 ini, banyak orang mulai terbiasa dan memutuskan untuk Work from home, orang-orang juga mulai terbiasa untuk belajar dan mengikuti kursus-kursus secara online.

Ada berbagai macam kursus Copywriting yang Kamu bisa ikuti. Mulai dari berbayar ataupun yang gratis. Jika Kamu ingin belajar dan mengikuti kursus Copywriting yang gratis, Kamu bisa ikuti krusus di Udemy.

Namun, jika Kamu ingin mengikuti kursus yang berbayar, Kamu bisa belajar di Kelas Copywriting.

Skill Copywriting memang tidak bisa kita kuasai secara instan, butuh jam terbang dan latihan terus-menerus.

Sering-seringlah observasi dan mengamati Copywriting orang lain. Selamat belajar!

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *