meta

Meta: Nama Baru Facebook Inc, Apa Alasannya? Yuk Cari Tahu!

Kini Facebok ganti nama jadi Meta secara resmi. Apa alasan Mark Zuckerberg melakukan hal ini? Simak penjelasannya di sini!

Rumor bahwa Facebook akan mengganti nama kini benar terbukti. Desas-desus tersebut kini telah terkonfirmasi, tepatnya di acara Connet 2021 yang diadakan Facebook.

Sebelumnya pada Juli, Zuckerberg mengatakan selama beberapa tahun ke depan, Facebook akan bertransisi secara efektif dari pengguna yang melihatnya sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse.

Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka mengganti nama Facebook menjadi Meta. Perubahan nama ini oleh Mark Zuckerberg, CEO Facebook Inc. ditujukan sebagai perusahaan induk.

Artinya, kata tersebut akan menjadi nama perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Lebih detail lagi, Facebook sebagai aplikasi akan tetap tersedia, sama halnya seperti nama brand atau produk lainnya.

Proses pergantian nama ini sama halnya dengan perubahan nama Google menjadi Alphabet sebagai bentuk nama perusahaan yang lebih luas.

Berbagai produk atau program Facebook kini akan berada di bawah naungan perusahaan Meta, mencerminkan fokus yang berkembang lebih luas lagi pada generasi koneksi digital selanjutnya.

Perubahan nama perusahaan tersebut resmi diumumkan pada Kamis, 28 Oktober 2021 pada acara Connect 2021. Bentuk rebranding perusahaan ini sebenarnya sudah lama dipikirkan oleh Zuckerberg.

Ia mengatakan bahwa telah berencana melakukan rebranding perusahaan sejak ia membeli Instagram dan Whatsapp pada tahun 2012 dan 2014.

Kemudian, rencana tersebut baru matang dan direalisasikan pada awal tahun 2021 dan di resmikan baru-baru ini.

Perubahan besar hal fundamental seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi sebelumnya pada beberapa perusahaan besar lainnya. Seperti yang sudah disebutkan, Google melakukannya pada tahun 2015.

Selain itu, Snapchat mengganti nama perusahaan menjadi Snap Inc pada tahun 2016 dengan memulai debut mengeluarkan kacamata kamera Spectacles.

Lalu apakah produk aplikasi seperti Whatsapp, Instagram, Messenger, dan Facebook akan ikut berganti nama? Jawabannya adalah tidak. Perubahan nama ini hanya diperuntukkan bagi perusahaan yang menaungi saja, bukan produk aplikasinya.

Dengan perubahan nama ini, fokus perusahaan akan beralih, bukan lagi Facebook. Oleh sebab itu, nantinya seiring dengan berjalannya waktu, pengguna layanan ini tidak perlu lagi memiliki akun Facebook.

facebook meta

Alasan Facebook Inc Ganti Nama Jadi Meta

Lalu, apakah ada alasan khusus hingga akhirnya Facebook ganti nama jadi Meta? Selain untuk memperluas jangkauan perusahaan, perubahan nama ini adalah untuk membangun brand baru.

Perubahan nama tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi raksasa media sosial tersebut di dunia baru, yang dipandang Zuckerberg sebagai masa depan media sosial.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam perusahaan, akan dibagi menjadi dua segmen yang berbeda.

“Satu untuk aplikasi sosial dan satu lagi untuk platform masa depan. Idenya adalah Metaverse yang kami lakukan bukanlah tentang salah satu dari segmen tersebut. Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial,” ucapnya.

CEO Facebook ini juga menegaskan visinya dalam Metaverse, “Mulai sekarang, kami akan menjadi Metaverse-first, tidak lagi Facebook-first. Itu artinya, Anda tidak memerlukan akun Facebook untuk menggunakan layanan kami yang lain.”

Sebelumnya, beberapa media mempublikasikan rincian lebih lanjut dari dokumen internal tersebut yang mengatakan basis pengguna Facebook telah menua dan platform tersebut kehilangan daya tarik di kalangan generasi muda.

Perubahan identitas ini juga dianggap sesuai dengan visi masa depan yang sedang mereka jalankan saat ini. Ada tujuan yang ingin mereka capai dengan melakukan rebranding tersebut.

Mengingat bahwa Facebook adalah merek media sosial yang ikonik, maka dengan melakukan rebranding menjadi Meta, orang-orang akan mulai menganggapnya sebagai perusahaan media sosial.

Tidak hanya itu, Meta akan menjadi perusahaan teknologi yang membangun teknologi agar membantu orang terhubung dengan satu sama lain.

Meta juga akan membawa konsep baru, mereka mengklaim bahwa akan menawarkan sesuatu yang baru dibandingkan perusahaan lainnya.

Jika perusahaan lain lebih berfokus pada bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi, maka Meta akan hadir membangun teknologi itu sendiri agar setiap orang bisa berinteraksi satu sama lain.

Selain itu, Zuckerberg juga mengatakan bahwa sering terjadi kebingungan atau kecanggungan tentang merek perusahaan yang juga menjadi merek salah satu aplikasi media sosial.

Perubahan nama perusahaan ini akan sangat membantu apabila ada urusan yang berkaitan dengan perusahaan dan terlepas dari hubungan salah satu produknya yang memiliki nama serupa.

“Kami adalah perusahaan yang membangun teknologi untuk terhubung. Nama Facebook tidak sepenuhnya mencakup semua yang dilakukan perusahaan sekarang dan masih terkait erat dengan satu produk. Namun seiring berjalannya waktu, saya harap kami terlihat sebagai perusahaan metaverse,” kata Zuckerberg, seperti dikutip dari The Verge pada Jumat (29/10).

Meskipun tidak menjelaskan secara detail, tapi sistem terpadu akan segera diperkenalkan untuk menjangkau seluruh perusahaan aplikasi sosial media.

Perusahaan itu kini mengelola akun Twitter @meta dan meta.com, yang sekarang diarahkan ke halaman selamat datang di Facebook yang menguraikan perubahan.

Meski begitu, Zuckerberg menjelaskan bahwa struktur perusahaan tidak akan berubah, hanya saja laporan keuangan yang disajikan akan berubah.

Singkatnya, pendiri media sosial raksasa Facebook ini ingin memisahkan citra perusahaan secara utuh dengan salah satu produk media sosialnya yang bernama Facebook.

Dengan begitu, orang tidak lagi kebingungan membedakan media sosial Facebook, dan Meta sebagai perusahaan yang menaungi media sosial itu beserta produk aplikasi lainnya.

alasan

Apa Itu Meta?

Lalu, dari mana istilah ini berasal?

Zuckerberg menjelaskan bahwa kata Meta dipilih bukanlah tanpa alasan. Ia menceritakan pengalamannya belajar sejarah klasik, kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti ‘melampaui’.

Baginya, kata tersebut melambangkan bahwa akan selalu ada ruang untuk berkembang, dan akan selalu ada bab selanjutnya dari cerita yang sedang dibangun.

Bagaimana dengan Metaverse? Matthew Ball, seorang venture capitalist yang menulis ‘Metaverse Primer’ mengungkapkan,

“Metaverse adalah jaringan ekspansif yang gigih, dunia tiga dimensi yang dirender secara real time dan simulasi yang mendukung kontinuitas identitas, objek, sejarah, pembayaran dan hak, dan juga bisa dirasakan secara sinkron oleh jumlah pengguna yang tak terbatas,” tulis Ball.

Namun Facebook mendeskripsikan metaverse secara lebih sederhana.

“Metaverse adalah kumpulan ruang virtual di mana anda bisa membuat dan mengeksplorasi bersama orang lain yang tidak berada dalam ruang fisik yang sama,” tulis Facebook.

Ia juga mengatakan bagaimana perusahaan yang ia bangun awalnya bermula dari kamar asrama mereka, kemudian semakin berkembang melebihi menjadi apa yang mereka bayangkan.

Dari sesuatu yang sederhana dan kecil, berawal dari sepetak kamar asrama, tumbuh menjadi beberapa aplikasi yang digunakan banyak orang untuk terhubung dengan satu sama lain.

Aplikasi tersebut kini banyak digunakan oleh orang untuk menemukan jati diri mereka, untuk memulai bisnis, membentuk komunitas, dan memulai gerakan yang bisa mengubah dunia.

Zuckeberg sangat bangga dengan apa yang sudah ia bangun dari awal, dan optimis terhadap beragam kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

meta

Perusahaan akan terbagi menjadi dua segmen. Segmen pertama akan berisi kumpulan aplikasi atau disebut Family of Apps yang terdiri dari Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Messenger.

Segmen kedua disebut dengan Reality Labs yang akan menanungi teknologi AR, VR, dan beragam teknologi lainnya di masa depan yang akan dikembangkan.

Lebih jauh lagi, Zuckerberg menjelaskan bahwa Metaverse akan terasa seperti kombinasi dari seluruh aktivitas sosial yang terjadi secara online saat ini, yang terkadang juga akan diperluas pada kehidupan sehari-hari.

Dengan konsep tersebut, orang-orang dapat saling berbagi pengalaman dengan satu sama lain dan bahkan ketika sedang tidak berada di tempat yang sama.

Tidak hanya itu, seseorang juga bisa melakukan aktivitas dengan satu sama lain, meskipun pada kenyataannya di dunia hal tersebut tidak mungkin. Konsep ini akan benar-benar mengaburkan batas jarak di realitas.

Ia mengklaim bahwa Metaverse adalah evolusi dari teknologi sosial, dan akan menawarkan babak baru bagi perusahaan mereka sendiri.

Selama beberapa minggu terakhir, Facebook juga berada di bawah pengawasan ketat setelah pengungkapan berdasarkan dokumen internal yang diberikan kepada Wall Street Journal oleh whistleblower Frances Haugen.

Dokumen tersebut menyebut bahwa platform Instagram milik Facebook telah menjadi wadah beracun bagi remaja, terutama perempuan. Regulator antimonopoli juga mendorong perusahaan untuk dibubarkan karena kepercayaan publik pada platform media sosial yang sudah kehilangan minat.

Konferensi tahunan Connect 2021 itu sendiri dihelat dengan menggabungkan teknologi augmented dan virtual reality. Meta menyebutkan bahwa pengalaman tersebut yang nantinya akan diberikan Metaverse di masa depan.

Pengalaman tersebut mencakup koneksi sosial, hiburan, gaming, edukasi, fitness, perdagangan, dan produktivitas. Tidak hanya itu, perusahaan juga mengumumkan tool baru pada acara konferensi tahunan tersebut.

Tool tersebut adalah Presence Platform. Alat tersebut nantinya akan membantu orang-orang membangun Metaverse.

Perusahaan ingin memberikan pengalaman mixed reality baru di Quest 2 dan investasi sebesar USD 150 juta dalam bentuk pelatihan imersif bagi kreator.

Zuckerberg dikabarkan telah menggelontorkan dana miliaran dolar, atau setidaknya $10 miliar atau sekitar Rp 141 triliun pada tahun ini saja untuk mewujudkan Metaverse.

Metaverse sendiri merupakan ekspansi mendalam yang namanya diambil dari salah satu halaman di novel fiksi ilmiah, Snow Crash dan Ready Player One.

Secara keseluruhan, keputusan rebranding perusahaan ini sebenarnya bukanlah hal yang sangat mengejutkan. Banyak pihak yang telah mengantisipasi dan memperkirakan bahwa Facebook akan melakukan branding ulang dengan nama Meta.

Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa tanda yang bisa diperhatikan secara jelas, bahwa Zuckerberg telah memiliki beberapa nama merek yang berkaitan dengan ‘meta’.

Tidak hanya itu, prediksi tersebut juga didukung fakta bahwa perusahaan membeli beberapa meta URL dalam beberapa bulan terakhir ini, sebagai bentuk antisipasi dari pengumuman tersebut.

Selain itu, dalam praktiknya, perubahan nama brand bukan berarti terjadi perubahan yang besar, melainkan menandai niat perusahaan untuk menjadikan konsep Metaverse yang berkembang menjadi fokus yang lebih besar.

Melalui teknologi dan proyek yang lebih mendalam, dengan tujuan untuk membuat Meta identik dengan koneksi digital pada level yang lebih tinggi.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *