10 Cara Membuat Content Map Social Media
Strategi content map merupakan teknik visual yang akan membantu anda untuk mengurutkan dan memahami konten yang tepat di website anda, yang tentunya menguntungkan untuk strategi promosi digital.
Website merupakan salah satu jenis promosi yang juga dilakukan oleh berbagai brand di internet.
Dengan memiliki website pribadi, maka anda bisa mengisinya dengan katalog produk yang anda jual serta konten edukasi yang membantu meningkatkan brand awareness di mata konsumen anda.
Di saat seseorang datang ke website anda untuk mencari informasi yang berkaitan dengan masalah mereka, maka mungkin saja mereka juga berpeluang untuk membeli produk yanng anda jual di website tersebut.
Hal ini sama saja ketika anda menawarkan produk langsung ke konsumen dan mereka tertarik untuk membelinya saat itu juga.
Meskipun begitu, konten-konten di website biasanya dibuat untuk calon konsumen yang masih mempertimbangkan untuk membeli produk anda, sehingga anda perlu merayu dengan konten yang menarik di awal perjalanan mereka dalam menemukan produk anda.
Di sisi lain, anda juga perlu memastikan bahwa konten jualan ditempatkan di tempat yang tepat sehingga membuat konsumen tertarik untuk membeli produk anda.
Jadi bagaimana solusinya untuk meningkatkan brand awareness melalui konten yang anda unggah di website?
Maka strategi content map bisa menjadi jawaban dari masalah anda dengan perencanaan yang tepat serta bantuan dari tools yang mendukung.
Apa Itu Content Map
Content map merupakan sebuah rencana untuk mendistribusikan konten kepada target konsumen yang tepat di waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Berbeda dengan content mapping dimana anda mengubah tampilan akun social media anda berdasarkan karakteristik konsumen yang akan melihat dan melakukan interaksi dengan konten anda.
Sehingga kreator juga perlu memerhatikan siklus hidup atau masalah yang dihadapi konsumen yang bisa anda penuhi dengan berbagai jenis konten yang telah anda sediakan.
Seperti yang dilakukan oleh akun instagram brand @aceindonesia yang menyasar target konsumen rumah tangga atau seseorang yang hidup sendiri.
Guna membantu masalah konsumen untuk menemukan barang yang tepat untuk rumah tangga, maka Ace membagikan konten seputar produk yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Berbagai fungsi yang dijelaskan pada konten tersebut, tentunya akan membuat konsumen tertarik untuk melakukan interaksi dengan postingan yang telah diunggah oleh akun ini.
Namun, jika anda ingin membuat content map untuk website, maka anda bisa memulai membuat konten berdasarkan alasan konsumen mengunjungi halaman anda, jika mereka akhirnya menemukan solusi di website anda maka ujungnya pengunjung juga akan memercayai brand dan produk yang anda miliki.
Keuntungan Menggunakan Content Map
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu keuntungan dari content map adalah menyajikan postingan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga mereka lebih tertarik untuk mengikuti akun social media anda.
Tidak hanya itu, apabila anda membuat content map di website, maka akan membantu menaikkan kepercayaan terhadap brand dan produk anda, setelah membaca solusi yang anda berikan melalui artikel yang telah diunggah sebelumnya.
Penggunaan content map yang tepat juga akan memberikan berbagai keuntungan jangka panjang, diantaranya adalah :
- Membawa konsumen anda ke saluran penjualan secara bertahap sehingga konsumen tidak sadar membeli produk anda berkat kepercayaan yang dimiliki.
- Optimasi konten social media dan website yang masing-masing telah memiliki tujuannya sendiri.
Content map juga menguntungkan bagi kreator social media atau website untuk merencanakan pembuatan konten yang mendukung perjalanan konsumen, sehingga setiap konten yang anda buat akan terasa lebih bermakna dan tidak hanya sekedr memancing interaksi.
Di sisi lain, dalam pembuatan konten untuk social media dan website, anda juga perlu memastikan bahwa setiap postingan anda mampu menjawab berbagai pertanyaan konsumen serta topik yang berbeda.
Contohnya apabila anda akan membuat event promosi tertentu, maka anda perlu menjawab mengapa event tersebut dilaksanakan? manfaat yang di dapatkan oleh konsumen? serta tanggal event tersebut diadakan?
Dengan berbagai informsi yang jelas, maka akan membantu konsumen dalam memahami isi postingan secara cepat dan tertarik mengikuti acara tersebut meskipun belum mengenal brand anda sepenuhnya.
Sementara itu, penggunaan content map untuk website memiliki berbagai manfaat yang menguntungkan bagi kreator.
Content Map Membantu Memilih Tools yang Tepat
Saat mengembangkan sebuah website tentunya anda membutuhkan bantuan tools yang dapat mendukung kinerja anda untuk optimasi konten, serta memudahkan pengunjung untuk melihat berbagai jenis layanan yang anda berikan.
Nah, dengan penggunaan content map yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka anda bisa memiih bantuan tools yang mendukung pengalaman tersebut.
Contohnya apabila anda hendak membuat layanan jual beli di website anda, maka anda perlu mempersiapkan tools yang akan membantu konsumen dalam membeli barang anda serta mencatat pesanan yang akan dikirimkan.
Content Map Memberikan Pandangan yang Lebih Luas
Sebuah website yang terus berkembang dari waktu ke waktu, tentunya akan membuat konsumen betah mengunjungi halaman anda berulang kali.
Namun, dalam pengembangan ini dibutuhkan juga pendapat dari anggota tim lain yang memberikan saran dan kritik mengenai perkembengan website di masa yang akan datang.
Karenanya penggunaan content map akan mendukung pengembangan tersebut dengan memberikan pandangan dari sisi konsumen yang setiap hari mengunjungi dan melihat konten anda.
Content Map Memperlihatkan Kekurangan Website
Setelah mengunggah konten dan membaca berbagai interaksi yang diunggah oleh pengunjung anda, kreator mungkin akan menganalisa kekurangan konten serta website yang dimiliki.
Sehingga kekurangan tersebut bisa diperbaiki dengan penerapan strategi content map yang matang.
Langkah-langkah Membuat Content Map Social Media
Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan content map untuk social media dan website, maka inilah saatnya untuk membuat strategi content map sendiri untuk social media yang anda miliki.
Karenanya berikut beberapa langkah mudah membuat content map social media serta website.
Unduh Template Content Map
Pembuatan content map yang rumit dan memerlukan perencanaan yang panjang, tentunya dibutuhkan tempate atau tools yang tepat untuk merancang strategi yang akan anda gunakan.
Anda bisa memulai dengan mengunduh template content map yang disediakan oleh berbagai website social media manager seperti Hubspot atau menggunakan tools yang disediakan oleh website content map.
Tempate content map ini sendiri berisi pengenalan mengenai content map yang lebih dalam serta cara memahami konsumen melalui strategi buyer persona.
Mengidentifikasi Buyer Persona
Penggunaan buyer persona dalam pembuatan strategi content map tentunya sangat penting untuk mengetahui jenis konsumen yang akan anda hadapi.
Buyer persona sendiri merupakan tokoh fiksi yang merepresentasikan konsumen ideal anda dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda.
Penggunaan buyer persona biasanya digunakan untuk memahami konsumen anda secara lebih baik, sehingga memudahkan kreator dalam membuat berbagai konten berdasarkan kebutuhan, sifat, dan masalah yang dihadapi setiap konsumen.
Sehingga tidak mengherankan apabila buyer persona juga digunakan untuk mencontohkan berbagai jenis konsumen ke anggota tim lain yang akan menghadapi konsumen secara langsung.
Guna menentukan buyer persona yang tepat untuk perjalanan content map anda, maka diperlukan analisa pasar berdasarkan informasi yang di dapatkan dari konsumen asli anda melalui survey, wawancara langsung, atau melakukan sesi tanya jawab di social media.
Uniknya lagi, anda bisa mendapatkan berbagai jenis buyer persona tergantung dari variasi produk yang anda jual di pasaran.
Salah satu contohnya apabila anda memiliki produk sabun mandi, maka anda mungkin memiliki berbagai jenis konsumen dengan masalah yang berbeda dan bisa anda kelola agar lebih tertarik pada produk yang anda tawarkan.
Tentukan Buyer Journey Untuk Setiap Konsumen
Saat mengunjungi swalayan atau minimarket yang menawarkan berbagai barang jualan, maka anda akan menemukan produk yang belum pernah anda ketahui sebelumnya, sudah mengenal namun belum tertarik membeli atau produk yang sudah anda beli berkali-kali.
Berbagai pandangan terhadap suatu produk merupakan buyer journey yang dialami oleh konsumen yang berbeda.
Perjalanan yang berbeda ini juga sebaiknya dipahami oleh kreator dengan membuat konten yang sesuai dengan perjalanan konsumen.
Misalnya anda membuat konten edukasi untuk konsumen yang belum mengenal produk anda atau konten promosi bagi pembeli yang telah mengenal produk anda namun berlum berminat membeli atau sudah membeli produk anda berulang kali.
Hal ini dikarenaka buyer persona yang telah anda buat sebelumnya, baru setengah dari pembuatan content map untuk social media dan website.
Selain mengetahui target konsumen yang akan anda tuju, marketer juga perlu mengetahui dimana posisi konsumen tersebut dalam siklus buyer journey (seberapa dekat langkah mereka untuk akhirnya melakukan pembelian) atau yang lebih dikenal dengan lifecycle stage.
Siklus ini juga dibagi ke beberapa tahapan yang telah dikenal banyak orang, awareness, consideration, and decision :
- Awareness : pada siklus awareness, maka seseorang baru menyadari masalah yang dihadapi sehingga mencari penyelesainnya.
- Consideration : saat menemui sebuah masalah biasanya calon konsumen belum mengetahui masalah tersebut, sehingga mencarinya di internet atau social media untuk mengetahui gejala yang dialami.
- Decision : Pada tahap ini biasanya konsumen telah mengetahui solusi dari masalah yang dihadapi dan melanjutkan untuk membeli produk yang sesuai dengan manfaat yang diberikan.
Dengan melakukan kombinasi antara buyer persona dengan lifecyle stage maka anda dapat mengetahui segment yang spesifik dengan konsumen anda dan membuat konten yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh target market anda.
Ketahui Masalah yang Dihadapi Oleh Konsumen
Sebuah konten untuk meningkatkan brand awareness sudah seharusnya disajikan di awal siklus pembelian.
Sehingga seseorang yang berada pada tahap ini menjadi paham akan masalah yang sedang dihadapi.
Pada bagian ini, kreator juga perlu memikirkan konten yang dapat membantu seseorang mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai masalah yang tengah dihadapi secara umum, sehingga diharapkan untuk naik ke tahap selanjutnya yakni pembelian barang.
Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh kreator sebelum pembuatan konten tersebut, diantaranya adalah :
- Masalah yang ingin konsumen selesaikan serta gejala yang menunjukkan masalah tersebut muncul.
- Informasi yang akan membantu mereka dalam mengidentifiksi masalah serta produk yang sebaiknya ditawarkan ke konsumen tersebut.
- Bagaimana cara membangun kepercayaan konsumen serta menyediakan nilai lebih dibandingkan kompetitor di awal perjalanan ini.
Mengidentifikasi Konten yang Sesuai
Setelah anda mampu menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka anda bisa mengimplementasikannya dengan membuat konten yang sesuai dengan tahapan yang ditawarkan.
Konten yang ingin anda tunjukkan ke konsumen sebaiknya sesuai dengan masalah yang sedang mereka hadapi dan tidak langsung fokus ke konten promosi produk.
Sehingga anda dapat menyajikan konten artikel yang bermanfaat dan menarik, sesi webinar yang membahas topik khusus, kumpulan informasi yang dirangkum dalam ebook yang berisi masalah konsumen, serta konten social media yang memberikan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi dan rekomendasi produk yang sesuai.
Pertimbangkan Konten Edukasi Untuk Tahapan yang Berbeda
Saat mengunjungi sebuah akun social media atau website brand tertentu, biasanya anda akan disajikan berbagai konten edukasi yang bisa anda baca dan pilih sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Berbagai konten yang disajikan tersebut tidak hanya memberikan edukasi yang bermanfaat namun juga dapat membawa konsumen ke tahapan yang lebih baik, yakni consideration stage dimana calon pembeli akhirnya memutuskan untuk membeli produk anda setelah melihat berbagai keuntungan yang ditawarkan.
Sehingga pada pembuatan konten tersebut, maka anda bisa menyelipkan kalimat call to action di artikel atau postingan social media yang akhirnya membuat konsumen tertarik.
Identifikasi Konten Untuk Consideration Stage
Pada tahapan yang lebih tinggi yakni consideration stage, biasanya calon konsumen akan memilah dan memilih produk yang sekiranya sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.
Hal ini dilakukan mengingat sebuah brand biasanya menjual berbagai produk yang berbeda sesuai dengan masalah yang dihadapi serta variasi produk yang lebih menarik.
Sehingga sebagai marketer anda perlu menawarkan produk yang sekiranya sesuai dengan masalah mereka sehingga lebih tertarik membeli.
Misalnya apabila anda menjual produk baju wanita, maka anda bisa menggabungkan berbagai macam produk dalam sebuah konten yang akhirnya dapat ditiru dan dibeli konsumen yang masih bingung dengan variasi produk yang ditawarkan.
Salah satu jenis konten yang bisa anda buat pada tahapan ini adalah membandingkan dua produk yang sama namun memiliki fungsi yang berbeda.
Sehingga konsumen dapat menentukan produk yang sekiranya sesuai dengan masalah mereka.
Berikan Alasan Untuk Membeli Produk Anda
Banyaknya kompetitor yang menjual produk yang sama, terkadang membuat konsumen saling membandingkan satu sama lain untuk menentukan produk yang sekiranya memiliki harga yang lebih murah namun memiliki fungsi yang lebih baik.
Pada tahap kegalauan ini, marketer bisa menjebak konsumen dengan memberikan alasan mengapa calon konsumen harus membeli produk anda dibandingkan lainnya.
Caranya adalah menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang lain namun menjadi kelebihan bagi produk anda.
Contohnya adalah kemasan yang anti tumpah, foto produk yang lucu, serta variasi bau yang disukai oleh konsumen namun tidak dimiliki oleh kompetitor lain.
Beberapa komputer mungkin memiliki solusi yang lebih mudah digapai, metode yang berbeda untuk menghadapi masalah tersebut, atau memiliki nama yang sudah dikenal di kalangan publik.
Lainnya mungkin saja tidak melakukan perubahan sama sekali, sehingga anda dapat membawa konsumen mereka ke tahapan yang lebih baik dengan tawaran yang anda berikan.
Identifikasi Konten Untuk Decision Stage
Pada tahapan pilihan yang dihadapi oleh konsumen, anda mungkin bisa bergantung pada pemasaran produk dan layanan yang anda miliki.
Saat seseorang sudah mencapai decision stage, biaasanya mereka telah mengetahui masalah yang dihadapi serta solusi yang bisa dilakukan, sehingga telah siap untuk membeli produk yang ditawarkan oleh brand tersebut.
Anda juga bisa mengelola konsumen yang berada pada decision stage dengan memberikan pengalaman yang akan dirasakan konsumen setelah membeli dan mencoba produk tertentu.
Beberapa ide konten yang bisa anda gunakan pada tahapan decision adalah :
- Konten testimoni yang berasal dari ulasan konsumen yang telah mencoba produk anda dan membagikannya di social media atau kolom ulasan di market place.
- Masalah yang dihadapi oleh konsumen serta penyelesaiannya menggunakan produk yang anda miliki.
- Tutorial penggunaan produk sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produk anda.
Ketahui Jenis Konten yang Dapat Bekerja dengan Baik
Social media sendiri memiliki jenis konten yang bisa anda manfaatkan dengan baik untuk mendapatkan hasil promosi yang maksimal.
Di sisi lain, halaman website juga menyajikan jenis konten yang serupa dan bisa anda sajikan dalam bentuk dan kolom yang berbeda, sehingga memudahkan konsumen dalam memilih jenis postingan yang disukai dan sesuai dengan amsalah yang dihadapi.
Namun, untuk membawa konsumen dalam menuju ke buying stage, maka anda bisa melakukan kombinasi konten yang menarik sehingga membuat konsumen senang untuk melihat postingan dan informasi yang telah anda unggah.
Penggunaan templae content map atau menggunakan website tertentu, akan membantu anda dalam membuat strategi pemasaran yang tepat yang fokus pada tujuan yang spesifik serta tahapan yang berbeda-beda.
Rekomendasi Tools dan Webiste Content Map
Pembuatan content map mungkin saja terlihat seperti pekerjaan rumit yang membutuhkan software dengan spesifiksasi tinggi.
Meksipun begitu, anda juga bisa mengguanakan website dan tools sederhana untuk membuat content map yang mudah dan bisa digunakan bersama-sama dengan anggota tim lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi tools dan website yang bisa anda gunakan untuk membuat content map secara mudah dan cepat.
Google Docs
Siapa yang tidak mengenal website satu ini? Yup salah satu layanan dari Google ini biasanya digunakan untuk melakukan berbagai pekerjaan mengetik atau menghitung data dengan mudah melalui website.
Tidak hanya itu, anda juga bisa membagikan hasilnya ke orang lain melalui email atau mengajak orang lain membuat berbagai tugas bersama-sama agar pekerjaan menjadi lebih mudah selesai.
Di sisi lain, anda juga bisa memanfaatkan website Google Docs sebagai media untuk membuat content map secara efektif.
Hal ini dikarenakan Google Docs memiliki fitur yang membantu anda membuat tabel atau bagan yang memudahkan dalam mengisi konten yang akan anda kerjakan atau sudah selesai dibuat.
Sehingga setiap orang dapat mengetahui pekerjaan yang sudah selesai dilakukan atau perlu evaluasi ulang.
Google Docs sendiri juga bisa diakses di berbagai gadget secara gratis sehingga anda tidak memerlukan bugdet tambahan untuk biaya berlangganan.
Lucid Chart
Apabila anda tengah mencari website content map yang menyediakan visualiasasi yang lebih variatif maka platform Lucidchart bisa menjadi pertimbangan.
Platform satu ini menyediakan berbagai flowchart, lines, serta diagram dengan warna yang lebih beragam sehingga memudahkan pembacanya untuk memahami isi content map dengan mudah dan cepat.
Tidak hanya itu, apabila anda ingin mempresentasikan mengenai content map yang telah anda buat, maka anda bisa menggabungkan platform ini aplikasi dan layanan lain untuk hasil presentasi yang lebih optimal.
Sumber :
https://www.semrush.com/blog/complete-guide-to-content-mapping/
https://blog.hubspot.com/marketing/content-mapping-template-personalize-marketing
Responses