Tips Mudah Ketahui Engagement Rate Sebelum Jadi Influencer
Penggunaan social media yang semakin marak saat ini membuat kita semakin mudah menemukan berbagai akun baru yang menunjukkan eksistensi dirinya. Mulai dari menari, cover lagu, atau menunjukkan hobi yang dijalani.
Banyaknya berbagai akun hobi yang bermunculan berawal dari mudahnya memamerkan kemampuan yang dimiliki melalui berbagai fitur social media yang ada.
Berbagai konten yang ada ini membuat kita semakin terhibur dan melakukan interaksi dengan akun tersebut. Mulai dari hanya menyukai postingan atau mengirimkan komentar berupa dukungan atau kekaguman terhadap karya yang diberikan.
Dalam perjalanannya, sebuah akun yang menarik perhatian seseorang biasanya akan mendapatkan engagement rate yang tinggi dan menjadikan akun tersebut panutan bagi fansnya atau orang lain yang memiliki hobi yang sama.
Kenaikan angka engagement rate juga akan membuat sebuah akun mudah dilirik berbagai brand perusahaan untuk diajak kerjasama membuat konten paid promote dan endorsement.
Sayangnya banyak influencer baru yang belum mengetahui nilai dari engagement rate dari akun yang dimiliki, hal ini akan membuat konten kreator memberikan nilai yang terlalu tinggi namun tidak memberikan hasil yang maksimal setelah konten kerjasama disiarkan.
Karenanya agar hasil dari endorsement dan paid promote semakin maksimal, sebaiknya ketahui dulu pengertian dari engagement rate dan keuntungannya sebelum memulai karir sebagai influencer.
Apa Itu Engagement Rate?
Engagement rate merupakan salah satu komponen terpenting bagi seorang influencer dan juga konten kreator dalam menentukan nilai pasaran mereka di social media.
Memiliki akun yang dikembangkan bertahun-tahun dengan followers yang banyak tidak menjadi tolak ukur bagi sebuah konten kreator dalam memiliki engagement rate yang tinggi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan engagement rate sebuah akun tinggi, hal ini bisa berupa banyaknya komentar atau likes dari postingan di social media, tingginya interaksi juga akan membuat akun tersebar lebih cepat sehingga bisa diketahui oleh banyak orang.
Salah satu cara untuk membuat tingkat engagement rate meningkat adalah konten yang menarik dan menghibur atau juga konten edukasi yang memberikan banyak ilmu baru dengan pemaparan yang menarik sehingga membuat followers baru datang dan juga membuat pengikut lama bertahan.
Kurangnya inovasi dalam membuat konten bisa menjadi salah satu faktor engagement rate menurun akibat kebosanan setelah melihat postingan yang sama berulang kali. Seorang influencer biasanya juga memiliki kompetitor yang membuat konten yang sama sehingga harus bersaing satu sama lain.
Engagement rate sendiri merupakan sebuah metrik yang menghitung interaksi yang diperoleh konten di akun social media. Beberapa metrik yang dihitung oleh Instagram atau berbagai website social media lainnya adalah reaction berupa likes, komen, dan membagikan konten.
Selain itu, engagement rate bisa dihitung dengan banyaknya direct message dan juga mentions yang masuk ke sebuah akun social media.
Berbagai reaksi tersebut biasanya berasal dari followers yang memberikan apresiasi terhadap konten yang dilihat sehingga ikut menyebutkan nama akun ke kolom komentar orang lain.
Sejumlah metrik tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur performa social media influencer sebelum diajak bekerja sama untuk kolaborasi produk atau menghitung kinerja dari seorang content creator dalam mengelola social media perusahaan yang dimiliki.
Sehingga marketing perusahaan pun bisa menyusun strategi yang tepat dalam membuat konten yang menarik bagi pengikut social media perusahaan.
Bagi perusahaan yang memiliki tingkat engagement rate tinggi juga akan menguntungkan dalam membangun brand awareness yang baik di mata konsumen sehingga berbagai produk yang ditawarkan akan semakin laku.
Seseorang yang ingin memulai jalan sebagai content creator juga bisa menjadikan engagement rate sebagai tolak ukur untuk mengetahui konten mana yang disukai pengunjung dan berpotensi besar apabila dikembangkan secara baik.
Bagi pengunjung atau followers sendiri, melihat engagement rate sebuah akun sendiri berguna untuk mengetahui apakah akun yang diikuti memiliki konten yang menarik.
Hal ini bisa terlihat dari banyaknya jumlah likes di berbagai postingan dan juga banyaknya komentar yang dibalas oleh konten kreator.
Kegunaan Engagement Rate di Social Media
Banyaknya akun influencer yang memiliki konten yang sama serta dan juga kompetitor yang menjual produk yang sama. Menjadikan konten kreator baik yang mandiri atau bekerja untuk sebuah perusahaan harus memutar otak agar konten dan social media yang dimiliki menjadi nomor satu.
Salah satu acuan untuk mengukur kinerja social media adalah dengan penghitungan engagement rate dari akun yang dikelola.
Selain itu, ukuran engagement rate ini juga akan membantu influencer atau konten kreator menentukan harga jual mereka saat diajak kolaborasi dengan brand perusahaan lain.
Berikut beberapa kegunaan engagement rate di social media :
Mengukur Tingkat Interaksi dan Engagement
Memiliki pengikut yang banyak serta seringnya upload konten di social media yang dimiliki tidak menjadikan sebuah engagement rate tinggi. Malah bisa saja menurun karena konten yang di upload tidak relevan dengan kesukaan followers sehingga menjadikan insight menurun.
Sebaliknya, sebuah akun baru bisa berkembang pesat berkat strategi konten yang baik sehingga disukai semua orang bahkan setiap postingannya pun ditunggu-tunggu oleh pengikutnya. Hal ini bisa menjadikan engagement rate yang dimiliki semakin naik dan berkembang pesat.
Karenanya seorang konten kreator sebaiknya melakukan evaluasi secara rutin pada insight atau engagement rate pada akun yang dikelola sehingga dapat menentukan strategi konten yang tepat untuk konsumen yang dituju.
Tidak hanya itu, kegunaan engagement rate di social media juga berfungsi untuk mengetahui kampanye social media yang digunakan kompetitor sehingga kontennya lebih menarik dan disukai oleh banyak orang.
Saat ini tersedia berbagai website yang dapat mengukur kinerja influencer atau brand perusahaan lain secara mudah dan gratis.
Beberapa diantaranya adalah : Phlanx, Tanke, Influencer Marketing Hub, dan juga Analisa Io. Berbagai webiste tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Phlanx sendiri merupakan website khusus untuk menghitung engagement rate sebuah akun.
Caranya pun mudah dan gampang, cukup dengan mengetikkan nama akun yang diinginkan maka website ini akan menampilkan Average ER dan performa sebuah akun dan jumlah pengikut yang dimiliki.
Sayangnya, apabila pengguna hendak menggunakan website ini dalam jangka waktu lama harus membayar biaya berlangganan namun pengguna bisa mencoba fitur gratis selama sebulan untuk mengukur kemampuan analisa website ini.
Kedua adalah Tanke, website ini merupakan Creative Influencer Marketing Strategy yang juga menyedikan kalkulator engagement. Dengan menggunakan jasa dari website ini pengguna bisa mendapatkan rekomendasi konten yang menarik serta influencer yang tepat untuk kolaborasi.
Perusahaan ini juga sudah bekerja sama dengan brand luar terkenal seperti Hugo Boss dan Loccitane untuk membantu meningkatkan engagement dan insight konten yang dimiliki. Sehingga pengguna bisa menggunakan jasa dari website ini apabila ingin memperluas pasar internasional.
Ketiga adalah Influencer Marketing Hub, website ini sangat berguna bagi para influencer atau konten kreator yang ingin mengetahui harga pasaran mereka di social media. Melalui website ini, pengguna bisa mengetahui harga jual per postingan, ketertarikan followers, serta usia dan gender.
Pengguna juga bisa mendapatkan berbagai ilmu baru mengenai social media dan internet dari berbagai konten artikel berbahasa inggris yang bisa dibaca secara gratis serta berbagai rekomendasi agensi digital marketing luar negeri yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Keempat adalah analisa Io bagi para konten kreator atau influencer yang mengelola lebih dari satu akun social media di Instagran dan Tiktok. Website ini sangatlah disarankan. Hal ini dikarenakan kemudahannya dalam menganalisa engagement rate dari kedua platfrom tersebut.
Caranya pun mudah yaitu dengan cara memasukkan akun yang diinginkan maka website ini akan menampilkan analisa profile, followers, dan juga hastag. Hasil dari analisanya pun disajikan seacara report yang bisa di bagikan melalui link sehingga bisa digunakan untuk analisa mendalam.
Beberapa fitur favorit yang membantu dalam analisa kompetitor adalah profile competitor analysis, followers demographic & authenticity, campaign reporting, historical data analysis, serta content & influencer optimization.
Berbagai website analisa ini pun bisa digunakan untuk menganalisa akun instagram milik sendiri sehingga hasil dari penghitungan engagement rate lebih maksimal. Sebelum melakukan analisa terhadap akun social media kompetitor lain, ada beberapa hal yang sebaiknya pengguna lakukan.
Pertama adalah pilihlah akun kompetitor yang memiliki engagement rate di atas kita, kedua adalah menganalisa konten yang digunakan dan juga interaksi yang dilakukan. Meskipun begitu, pengguna disarankan untuk tidak menyontek konten yang dibuat.
Pengguna bisa memodifikasi konten tersebut dan menambahkan ciri khas dari social media yang kita miliki. Menyontek akun sendiri tentunya akan berdampak buruk bagi akun yang dikelola apabila salah satu pengikut dari kompetitor melihat konten yang dibuat.
Mengetahui Biaya untuk Endorse dan Paid Promote
Bagi seorang konten kreator dan juga influencer yang sudah terkenal dan memiliki massa yang banyak biasanya akan berpeluang besar mendapatkan penawaran dari perusahaan untuk melakukan kolaborasi berupa paid promote dan endorsement.
Seorang penjual pun biasanya tertarik untuk mempromosikan produknya melalui endorsement ke influencer terkenal. Salah satu cara untuk mengetahui biaya yang dibayarkan untuk satu kali iklan adalalah dengan melihat rate card atau engagement rate dari influencer sendiri.
Hal ini dilakukan agar penjual bisa memperkirakan hasil yang akan di dapatkan setelah melakukan endorsement atau paid promote. Sehingga modal yang dikeluarkan akan seimbang dengan untung yang di dapatkan.
Penjual bisa melihat sendiri engagement rate influencer dengan analisa dari website pengukur insight social media atau dengan melihat dari rate card yang telah ditawarkan.
Pastikan juga untuk stalking terlebih dahulu akun social media influencer agar mengetahui berapa banyak likes dan komen yang di dapatkan dari setiap postingan paid promote dan endorsement.
Mengukur Kinerja Content Creator
Seorang content creator yang bekerja untuk social media perusahaan tentunya memiliki KPI yang harus dipenuhi setiap semester atau tahunannya. Engagement rate ini membantu HRD untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan target yang di dapatkan.
Beberapa engagement rate yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan seorang content creator adalah : jumlah pertambahan akun yang mengikuti, tingginya jumlah like dan komen di postingan, serta hasil penjualan setelah campaign social media dilakukan.
Content creator sendiri juga dapat mengukur kemampuannya sendiri dengan melihat apakah hasil dari social media yang dipegang sudah berkembang dengan baik atau masih stuck di tempat itu saja. Apabila perkembangan social media bagus maka bisa dijadikan portofolio untuk ke depannya.
Cara Menghitung Engagement Rate Social Media
Berbagai keuntungan yang di dapatkan dengan mengetahui engagement rate akhirnya membuat banyak influencer dan konten kreator sadar untuk selalu melakukan analisa insight social media secara rutin.
Akan tetapi, engagement rate sendiri terdiri dari beberapa bagian yang saling mendukung satu sama laim, berikut cara menghitung berbagai jenis engagement rate yang ada :
Metrik Engagement
Disaat melihat sebuah postingan di akun social media seperti Instagram atau Facebook yang memiliki tingkat interaksi yang tinggi, seorang konten kreator atau pengguna biasa dapat mengetahui berapa besar engagement rate yang dimiliki.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya reactions terhadap konten yang di posting berupa likes dan komentar.
Sementara itu seorang konten kreator bisa melihat secara sekilas tingkat engagement rate yang dimilikinya dengan mengetahui berapa banyak konten yang disimpan dan disebarkan kepada orang lain, dan direct messages yang masuk.
Pada platfrom social media lain seperti Tiktok, pengguna biasa pun dapat melihat engagement rate sebuah akun dengan memperhatikan jumlah likes, komentar, dan berapa banyak orang yang telah menyebarkan konten tersebut ke orang lain.
Sementara di social media Twitter, pengguna dapat mengetahui tingginya engagement rate sebuah akun dengan melihat berapa banyak mentions dan juga retweet di akun tersebut. Hal ini menandakan tingginya komunikasi dua arah diantara pemilik akun dan juga pengikutnya.
Setiap fitur interaksi di akun social media tentunya berbeda-beda karenanya seorang pengguna dan konten kreator sebaiknya mengetahui apasaja engagement rate di akun social media yang dimiliki.
Gunakan Engagement Rate by Reach (ERR)
Konten kreator juga bisa menghitung engagment rate dengan mengetahui rasio banyaknya orang yang berinteraksi dengan konten di social media melalui jumlah reach dari postingan tersebut.
Pengguna bisa menggunakan rumus total interaksi per postingan dibagi reach per postingan x 100. Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata dari sebuah postingan maka bisa menggunakan rumus Average ERR = Total ERR / total postingan.
Reach sendiri merupakan audience yang melihat konten, biasanya sebuah postingan tidak hanya dilihat oleh followers saja melainkan juga ditemukan oleh akun lain yang tidak mengikuti akun anda.
Melalui rumus ini, pengguna bisa mengetahui berapa banyak akun non followers yang melihat postingan anda.
Hitung Dengan Engagement Rate by Post (ERP)
Tidak hanya itu, pengguna juga bisa menghitung engagement rate sebuah postingan tertentu melalui rumus total interaksi per postingan / Total followers x 100.
Penggunaan rumus ini bisa dilakukan ketika sebuah postingan mengalami ketidakstabilan dalam jumlah interaksi konten setiap harinya. Karenanya pengguna bisa lebih dulu mengecek jumlah react post di fitur insight Instagram.
Kalkulasikan Daily Engagement Rate (Daily ER)
Sebuah interaksi dengan pengikut tentunya menjadi sebuah keharusan untuk mendekatkan diri anda dengan pengikut sehingga dapat menaikkan nilai engagement rate.
Sebaiknya, pengguna menggunakan pilihan kata yang bervariasi agar tidak terkesan template sehingga membuat pengguna tidak tertarik untuk berinteraksi di setiap konten yang ada.
Pengguna bisa menggunakan pemilihan kata non formal namun tetap sopan kepada pengikut. Pemilihan kata sapaan seperti sist juga bisa membuat pelanggan merasa lebih dekat dengan kita.
Selain menjawab setiap postingan yang ada, pengguna juga bisa menyukai komentar pengikut sehingga tetap terjadi interaksi.
Jangan lupa untuk menghitung setiap jumlah interaksi yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui waktu dimana pengikut banyak melakukan interaksi dengan akun anda serta menyempurnakan strategi marketing yang akan direncakan.
Rumus untuk menghitung Daily Engagement Rate adalah Total interaksi dalam sehati / Total followers x 100. Sementara untuk menghitung rata-rata engagement yang diberikan setiap harinya bisa menggunakan rumus Average Daily ER = Total Interaksi untuk x hari / (x hari*followers)*100.
Guna menentukan jumlah X yang dimaksud, pengguna dapat menggunakan penghitungan secara kuartal seperti seminggu atau dua minggu sekali. Hal ini untuk mengetahui jumlah kenaikan secara rutin pada waktu tertentu.
Perhatikan Factored Engagement Rate (FER)
Dalam sebuah konten yang memiliki engagement rate yang tinggi biasanya ada beberapa faktor pendukung yang membantu. Salah satu penentunya adalah jumlah likes yang tinggi namun komentar yang sedikit atau sebaliknya.
Karenanya pengguna bisa menghitung faktor ini dengan menggunakan rumus Factored Engagement Rate (FER). Sebagai contoh, apabila jumlah likes lebih tinggi dibandingkan jumlah komentar maka jumlah likes memiliki bobot 2 sedangkan komentar memiliki bobot 1.
Penghitungannya bisa berupa (Total Komentar x 2)+ bentuk interaksi lainnya / reach per postingan x 100.
Rumus Menghitung Engagement Rate Website
Seorang konten kreator biasanya tidak hanya berfokus di satu social media namun juga berkembang di berbagai platform lain seperti Website. Penggunaan website berguna untuk menuliskan berbagai konten guna menuangkan idenya di sebuah tulisan berupa artikel.
Tak jarang, seorang influencer lebih dikenal melalui berbagai artikelnya yang dikembangkan di website dibandingkan karyanya di social media lain. Karenanya sebuah website pun perlu dilakukan perhitungan insight guna mengetahui engagement rate yang di dapatkan.
Adapaun cara menghitung engagement rate sebuah website bisa menggunakan rumus Enggament Rate (%) = (Engaged Users / Total Users ) x 100.
Penghitungan ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak subscribers website tersebut serta banyaknya orang yang melakukan interaksi pada setiap konten website yang telah di posting.
Sebagai cara mudahnya, pengguna bisa menggunakan Google Analytics untuk menganalisa setiap engagement rate yang telah di dapatkan.
Cara Meningkatkan Engagement Rate
Terlalu sering memposting berbagai konten di social media nyatanya tidak terlalu berpengaruh pada naiknya engagement rate yang dimiliki. Pengguna juga harus mengetahui dan membuat konten yang disukai oleh pengikut agar tingkat engagement bisa meningkat.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan jumlah engagement rate :
Kreasikan Konten yang Unik dan Menghibur
Konten kreatif yang unik dan menarik terbukti dapat meningkatkan engagement rate sebuah akun. Hal ini terlihat dari naiknya followers sebuah akun setelah konten yang dipostingnya viral dalam waktu semalam.
Selain itu seorang konten kreator juga harus berfikir out of the box dan sering memperhatikan problematika sekitar yang bisa diangkat sebagai isi konten. Pengguna juga bisa membuat postingan dari permintaan pengikut agar interaksi juga semakin meningkat.
Selalu mengikuti trend yang ada juga menjadi kunci agar konten yang dibuat selalu trending di social media yang dipilih. Dalam membuat sebuah konten pun pastikan copy writing yang digunakan tidak terbelit agar pengikut lebih mudah mengerti isi dari konten yang disampaikan.
Buat Copywriting yang Menarik
Banyak kasus ketika konten yang dibuat sudah menarik namun tidak kunjung mendapatkan engagement rate yang diinginkan karena copy writing yang terlalu terbelit sehingga sulit dimengerti oleh pengikut.
Bagi konten kreator yang berfokus pada konten edukasi, memiliki copy writing sangatlah penting agar pengikut memahami isi yang disampaikan oleh konten kreator dan mudah dicerna oleh orang lain di luar pengikut.
Melatih copy writing sangat diperlukan agar isi dari konten semakin menarik dan berkembang setiap harinya. Pengguna bisa melatih dengan menyediakan waktu khusus untuk membaca banyak referensi serta berlatih untuk menulis berbagai jenis konten setiap harinya.
Perbanyak Interaksi dengan Pengunjung Akun
Kunci utama dari sebuah engagement rate yang tinggi adalah interaksi yang dilakukan oleh pengguna dan pengunjung akun tersebut. Interaksi yang bisa dilakukan dengan membalas komentar atau menyebarkan konten ke social media lain melalui link atau direct message.
Pengguna juga bisa membuat konten kuis atau tanya jawab yang melibatkan komunikasi dua arah. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa memasukkan kalimat ajakan atau pertanyaan di setiap konten yang di upload agar pengikut bisa melakukan interaksi.
Optimasi Gambar di Setiap Postingan
Sebuah konten yang bagus baik di social media atau website tentunya di dukung oleh optimasi gambar yang maksimal di setiap postingannya. Pastikan gambar yang akan di upload tidak blur dan memiliki resolusi tinggi agar hasilnya semakin cantik untuk dilihat.
Pengguna social media juga biasanya lebih menyukai akun Instagram yang memiliki feed rapih, hal ini bisa berupa kesamaan warna pada setiap postingan yang di upload. Seorang konten kreator bisa membuat feed yang sesuai dengan ciri khas yang ingin di tampilkan kepada pengikutnya.
Menggunakan Web Hosting yang Terpercaya
Sebagian besar orang akan merasa malas atau bete ketika akun website yang ingin dibaca lama untuk dibuka. Hal ini akan membuat banyak orang langsung keluar dari tab browser dan tidak jadi membaca artikel yang sudah diincar.
Dalam pengembangan sebuah website tentunya dibutuhkan sebuah web hosting yang terpercaya yang dapat membantu kecepatan dalam membuka sebuah alamat website. Karenanya pastikan telah membuat hosting website yang tepat sehingga lebih cepat dan musah dibuka.
Menghapus Plugin yang Sudah Tidak Terpakai
Salah satu alasan mengapa website susah dan lama untuk dibuka adalah banyaknya plugin yang sudah tidak terpakai namun masih dipasang di website. Karenanya, pengguna sebaiknya secara rutin menghapus plugin yang tidak terdaftar dan gunakan plugin yang masih aktif.
Responses